Kapolda Metro Jaya: Sejak PSBB, Angka Kriminalitas Naik 10 Persen

Kriminalitas di DKI Jakarta didominasi kasus pencurian

Jakarta, IDN Times - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Nana Sudjana mengatakan, sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, angka kriminalitas meningkat. Ditambah lagi, saat ini tengah memasuki bulan Ramadan.

Menurut Nana, angka kriminalitas setiap tahunnya meningkat saat bulan puasa, hingga hari raya Idulfitri.

"Hasil analisis dan evaluasi, ada kurang lebih sekitar 10 persen peningkatan kasus kriminalitas yang terjadi, kalau kita bandingkan antara 1 bulan ke belakang. Dari bulan Maret sampai dengan bulan April," jelas Nana dalam live Instagram Humas Polda Metro Jaya, Senin (27/4).

1. Kriminalitas didominasi kasus pencurian

Kapolda Metro Jaya: Sejak PSBB, Angka Kriminalitas Naik 10 Persenilustrasi. (IDN TImes/Sukma Shakti)

Nana menjelaskan, peningkatan 10 persen angka kriminalitas in didominasi kasus pencurian. Seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat) dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

"Dan kasus narkoba serta satu lagi masalah penipuan," jelas Nana.

Baca Juga: Pengamat Unpad: PSBB dan Lockdown Hampir Sama, Bedanya PSBB Lebih Soft

2. Ada 17 kasus pencurian dengan kekerasan yang menyasar minimarket

Kapolda Metro Jaya: Sejak PSBB, Angka Kriminalitas Naik 10 PersenKonpers Kasus Sindikat Pencurian Alfamart (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Nana tidak menjelaskan lebih detail berapa jumlah pasti peningkatan kasus tersebut. Dia hanya mencontohkan, ada 17 kasus pencurian dengan dengan kekerasan yang menyasar minimarket.

"Dalam hal ini, Sabhara Brimob dan upaya-upaya represif berhasil mengungkap 13 TKP (tempat kejadian perkara) dari 17 kejadian dalam satu bulan ini," ujarnya.

Nana mengimbau, pemilik minimarket jangan lagi beroperasi selama 24 Jam. Mereka sebaiknya cukup beroperasi hingga pukul 20.00 WIB. Pemilik minimarket juga harus menyiapkan CCTV, untuk membantu pihak kepolisian jika seandainya terjadi aksi kejahatan.

"Dan di situ ada satuan pengamanan (satpam) yang ditunjuk. Di samping itu juga, selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian yang terdekat di mana di situ ada Polsek atau Polres," ungkap mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

3. Para pelaku pencurian rata-rata residivis

Kapolda Metro Jaya: Sejak PSBB, Angka Kriminalitas Naik 10 PersenKonpers Kasus Sindikat Pencurian Alfamart (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Nana menuturkan, pihaknya sudah membuat Tim Anti-Begal dan Anti-Preman. Mereka sudah diberikan pelatihan, untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal di ibu kota. Nana tak memungkiri, para pelaku mempelajari setiap gerak-gerik dari polisi.

"Kita pun tidak kalah untuk membaca strategi ini. Kita pun punya teknik-teknik tertentu. Ini yang terus kami kembangkan dan kami lakukan untuk mengungkap para pelaku ini," tutur Nana.

Jenderal bintang dua ini mengungkapkan, dari kasus-kasus yang diungkap pihaknya, rata-rata didasari motif masalah ekonomi. Bahkan, para pelaku merupakan residivis.

"Kalau bisa dikatakan sekitar 70-80 persen itu residivis, tapi ada juga pemain-pemain yang lain. Ada juga yang satu kelompok ini mereka (beraksi) sampai lima TKP," ungkap Nana.

Nana juga mengimbau, masyarakat lebih mawas diri terhadap situasi lingkungan sekitar.

"Kalau pergi tidak sendirian, mengendarai kendaraan tidak sendirian , juga berhati-hati saat meninggalkan rumah," ucap mantan Wakapolda Jawa Barat ini.

Baca Juga: Kapolda Metro: Selama PSBB, Ojek Online Dilarang Bonceng Penumpang

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya