Pertuni Kecewa Dinsos DKI Hanya Beri Bantuan pada Pasien COVID-19

Akibat phsyical distancing penghasilan tunanetra menurun

Jakarta, IDN Times - Ketua DPD Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DKI Jakarya, Eka Setiawan kecewa dengan kebijakan Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta. Hal ini karena, Dinsos DKI hanya menyiapkan bantuan logistik untuk orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif virus corona atau COVID-19.

"Dengan demikian bagi penyandang disabilitas yang bekerja di sektor non formal sebagai pekerja harian khususnya tunanetra pemijat, akan tersentuh bantuan tersebut setelah yang bersangkutan atau salah seorang anggotanya terindikasi COVID-19," katanya kepada IDN Times, Kamis (26/3).

1. Akibat phsyical distancing penghasilan tunanetra menurun

Pertuni Kecewa Dinsos DKI Hanya Beri Bantuan pada Pasien COVID-19Ketua DPD Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DKI Jakarya, Eka Setiawan (Dok. Eka Setiawan)

Eka menilai, Dinsos DKI belum memprioritaskan programnya untuk penyandang disabilitas. Bahkan, sejak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau agar masyarakat melakukan social (physical) distancing, penghasilan para tunanetra di DKI semakin menurun

"Jangankan untuk menimbun sembako sebagaimana yang dilakukan banyak orang, untuk kebutuhan makan harian saja mereka tidak punya," katanya.

Menurut Eka, jika kondisi itu terus berlanjut, maka Pemprov DKI sengaja mendatangkan bencana kelaparan bagi penyandang disabilitas bersama keluarganya.

"Khususnya tunanetra pemijat dan yang berprofesi di sektor non formal lainnya," ucapnya.

Baca Juga: Wapres: BLT untuk 15,2 Juta Keluarga Miskin Mulai Disalurkan April

2. Pemprov DKI dinilai seperti negara yang berpihak

Pertuni Kecewa Dinsos DKI Hanya Beri Bantuan pada Pasien COVID-19ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Eka melanjutkan, sikap yang dilakukan Dinsos DKI dianggap seperti negara yang berpihak. Sebab, mereka tidak hadir saat penyandang disabilitas menghadapi bencana karena virus corona dan kelaparan.

"Dapat saya tandaskan, bahwa negara pihak yang dalam hal ini Pemprov DKI. Dinsos telah abai dan lalai memberikan perlindungan kepada kelompok rentan," ucapnya.

3. Dinsos DKI hanya sediakan bantuan bagi pasien COVID-19

Pertuni Kecewa Dinsos DKI Hanya Beri Bantuan pada Pasien COVID-19Ilustrasi penanganan pasien virus corona. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Dinsos DKI Jakarta menyiapkan bantuan logistik berupa paket bahan makanan seperti beras, minyak goreng dan makanan siap saji. Kepala Dinsos DKI Jakarta, Irmansyah mengatakan, bantuan itu hanya untuk warga DKI yang ODP, PDP dan positif COVID-19.

Selain memiliki KTP DKI Jakarta, mereka juga harus memiliki surat keterangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta ataupun pihak Rumah Sakit. Surat keterangan itu harus menunjukkan jika warga tersebut melakukan isolasi secara mandiri.

Bukan hanya itu, diperlukan keterangan dari Kelurahan, RW, maupun RT, yang memastikan warga tersebut mengisolasi secara mandiri selama 14 hari.

“Jika keterangan tersebut lengkap, maka kami dapat berikan salah satu bantuan, yaitu makanan siap saji atau mereka masak sendiri di rumah dengan kami siapkan logistik," katanya.

4. Bahan logistik disediakan untuk 14 hari

Pertuni Kecewa Dinsos DKI Hanya Beri Bantuan pada Pasien COVID-19IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Irmansyah mengungkapkan, pihaknya menyiapkan satu paket per jiwa yang bisa digunakan selama 14 hari. Satu paket itu berisi satu dus mi instan, 6 kg beras, 14 kaleng sarden, sembilan bungkus biskuit dan dua liter minyak goreng.

“Kalau dalam 1 keluarga, 1 KK itu ada 5 orang, maka akan mendapat 5 paket," ungkap Irmansyah.

Baca Juga: 10 Arahan Jokowi untuk Bantuan Sosial Atasi Dampak Wabah Virus Corona

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya