Polisi Angkat Kapal Nelayan Terbakar di Muara Baru ke Daratan

Pengangkatan itu untuk memudahkan proses olah TKP

Jakarta, IDN Times - Polisi masih terus berupaya untuk mendalami penyelidikan terhadap kebakaran kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara yang terjadi Sabtu (23/2). Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan,kapal-kapal yang terbakar akan diangkat ke ke daratan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Penyidik bersama tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri dan Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) memutuskan untuk melakukan pengangkatan karena kapal-kapal tersebut tergenang air dan membuat penyidik kesulitan melakukan olah TKP.

"Ada genangan air di kapal. Kemarin sudah upaya dikuras dengan pump, tapi airnya tidak kering. Jadi, hari ini kapal diangkat di dok (pelabuhan) sehingga nanti air bisa terkuras habis," ujar Argo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (25/2).

1. Penyidik akan memeriksa penyebab awal percikan api

Polisi Angkat Kapal Nelayan Terbakar di Muara Baru ke DaratanKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Argo menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, percikan api pertama kali muncul setelah anak buah kapal (ABK) melakukan pengerjaan las di kamar mesin. Menurutnya, tim penyidik kemudian akan memeriksa penyebab awal percikan api setelah air berhasil terkuras habis.

"Bahwa sesuai dengan keterangan saksi yang melakukan pengelasan bahwa itu dilakukan di dasar kapal. Makanya hari ini kami angkat kapal dan kami cek. Sekarang ini masih dalam proses (mengetahui penyebab kebakaran)," jelas Argo.

2. Pemeriksaan saksi bertambah menjadi 18 orang

Polisi Angkat Kapal Nelayan Terbakar di Muara Baru ke DaratanKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Argo mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa 18 orang saksi terkait kejadian itu. "18 saksi ini yang berkaitan dengan ABK kapal, tukang yang melakukan pengelasan dan ada regulator baik dari staf syahbandar kemudian juga dengan pemilik-pemilik kapal yang lain," katanya.

Baca Juga: Kebakaran Kapal di Muara Baru, Polda Metro Jaya Periksa 7 Saksi

3. Sebanyak 34 kapal terbakar dalam insiden tersebut

Polisi Angkat Kapal Nelayan Terbakar di Muara Baru ke DaratanANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sebelumnya, Argo menuturkan, ada 34 kapal nelayan yang terbakar dalam kebakaran besar yang terjadi pada Sabtu (23/2) di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. "Di dalam kolam ada 27 kapal dan ada tujuh kapal di luar," ujar Argo.

4. Kebakaran diduga akibat percikan api las

Polisi Angkat Kapal Nelayan Terbakar di Muara Baru ke DaratanANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Pol. Gatot Eddy Pramono sebelumnya juga mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran di Pelabuhan Muara Baru adalah percikan api las yang mengenai mesin.

"Dugaan sementara ada mesin penyedot air di kapal KM Arta Minajaya yang patah, yang kemudian di las, ada percikan api yang menuju ke mesin. Ini dugaan sementaranya, nanti akan kita pastikan melalui pemeriksaan Lab Forensik," ujar Gatot.

Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. "Korban manusia menurut laporan Kapolres (Pelabuhan Tanjung Priok) belum ada. Hanya kapal saja," katanya.

5. Awal mula kebakaran ditandai suara ledakan

Polisi Angkat Kapal Nelayan Terbakar di Muara Baru ke DaratanANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Diberitakan sebelumnya, kebakaran menghanguskan kapal-kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru pada Sabtu (23/2) pukul 15.16 WIB. Suara ledakan menandai peristiwa kebakaran tersebut. Suara ledakan itu terdengar dari salah satu kapal nelayan yang terbakar di dermaga Pelabuhan Muara Baru Penjaringan Jakarta Utara.

"Pada pukul 15.44 WIB terjadi ledakan dari objek yang terbakar," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Satriadi Gunawan dalam pesan singkat kepada Antara, Sabtu.

Sudin Gulkarmat menurunkan 15 unit kendaraan pemadam yang terdiri atas tujuh unit pompa, tujuh unit pendukung dan 1 unit kapal pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan sumber api. Selain petugas pemadam kebakaran, personel dari PMI, AGD, Satpol PP, Kepolisian, TNI dan Dinas Perhubungan membantu pemadaman.

Meski demikian, proses pemadaman sulit dilakukan karena api dengan cepat tersulut bahan bakar minyak (BBM) yang terdapat dalam setiap kapal nelayan tersebut. Hingga tengah malam, proses pemadaman masih dilakukan. Api baru mulai padam pada pagi hari.

Baca Juga: Saksi Kebakaran Kapal Nelayan di Muara Baru Bertambah Jadi 12 Orang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya