Polri: Belum Ada Polwan Daftar Jadi Capim KPK

Pansel KPK ingin adanya Capim KPK dari Polri

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Birgjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan hingga saat ini belum ada Polisi Wanita (Polwan) yang mengajukan diri untuk mengikuti seleski Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Diketahui, Polri sendiri memiliki seorang Polwan yang berhasil menjadi salah satu pimpinan KPK, yakni Irjen Pol. Basaria Panjaitan. Dia menjabat sebagai Wakil Ketua KPK sejak tahun 2015 hingga saat ini.

"Info yang saya dapat masih belum ada (Polwan yang daftar).(Hanya) Pati (Perwira Tinggi) dari bintang 1 sampai bintang 2 yang saat ini ikut (seleksi capim KPK). Kita masih nunggu perkembangan, apakah bertambah, sebagian besar adalah pati aktif di polisi," jelas Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (19/6).

1. Polri enggan membeberkan sembilan nama Pati Polri yang mendaftar Capim KPK

Polri: Belum Ada Polwan Daftar Jadi Capim KPKIDN Times/Axel Jo Harianja

Dedi sebelumnya mengatakan, setidaknya ada sembilan nama Pati Polri yang ingin mendaftarkan diri sebagai Capim KPK. Kesembilan orang itu kata Dedi, akan diseleksi sebelum diserahkan kepada Tim Panitia Seleksi (pansel) Capim KPK. Akan tetapi, ia enggan membeberkan kesembilan nama orang tersebut.

"Nama belum (dapat disampaikan). Karena kita masih tunggu keputusan akhir siapa-siapa yang memenuhi seleksi administrasi yang telah ditetapkan internal maupun ditetapkan oleh pansel," kata Dedi.

Ia j menambahkan, kesembilan orang tersebut, sebagian besar pernah bertugas sebagai seorang penyidik.

"Dari sembilan pati itu, sebagian besar pernah jadi penyidik dan pernah berkecimpung di penegakkan hukum kepolisian," ujarnya.

Baca Juga: Hamdi Muluk: Pimpinan KPK Harus Bereskan Konflik dengan Polri

2. Pansel KPK ingin adanya Capim KPK dari Polri

Polri: Belum Ada Polwan Daftar Jadi Capim KPKIDN Times/Axel Jo Harianja

Tim Pansel Calon Capim KPK pada Kamis(13/6) lalu, mendatangi Mabes Polri. Dalam kesempatan itu, Ketua Pansel Capim KPK Jilid V Yenti Ganarsih mengatakan, pihaknya meminta kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengirimkan jajarannya untuk mendaftarkan diri sebagai capim KPK.

"Di dalam Undang-Undang (UU) itu jelas disampaikan bahwa komisioner KPK terdiri dari unsur pemerintah dan unsur masyarakat. Unsur pemerintah di antaranya adalah penegak hukum. KPK adalah lembaga penegakan hukum dan pencegahan korupsi," jelas Yenti usai melakukan audiensi dengan Kapolri di Gedung Ruang Pertuman Utama (Rupatama) Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis(13/6).

"Oleh karenanya, kami mengundang memohon kepada Pak Kapolri mengirimkan calon-calonnya untuk mendaftar sebagai calon komisioner KPK," sambungnya.

3. Capim KPK dari Polri harus memiliki track record yang baik

Polri: Belum Ada Polwan Daftar Jadi Capim KPKIDN Times/Axel Jo Harianja

Di tempat yang sama, Tito mengatakan, salah satu kriteria capim KPK dari Polri harus memiliki track record yang baik. Tak hanya itu, mereka juga harus
memiliki kemampuan di bidang reserse terutama dalam penanganan kasus-kasus korupsi, sehat jasmani rohani dan nantinya akan mengikuti asessment dan juga tes dari panelis pansel.

"Kami sekarang sudah memiliki beberapa orang (calon pendaftar). Tapi, kita juga membuka secara internal. Sehingga, prinsipnya nanti tentunya kami akan mengirim dan kemudian kita menyerahkan sepenuhnya kepada pansel untuk menilainya," kata Tito.

"Mudah-mudahan dari Polri ada yang bisa terpilih, kalau seandainya dari Polri bisa terpilih akan mempermudah sinergi dengan kepolisian. Karena Polri juga memiliki jaringan nasional dan juga ada elemen-elemen penanganan pemberantasan korupsi," sambungnya.

Tito saat itu mengaku, sudah ada beberapa nama yang menyampaikan keinginannya untuk mendaftar sebagai capim KPK. Salah satunya Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Eko Indra Heri. Akan tetapi, Tito masih membuka kesempatan bagi anggota lainnya untuk mengikuti seleksi tersebut.

4. Polri jamin tidak ada konflik kepentingan jika pihaknya menjadi capim KPK

Polri: Belum Ada Polwan Daftar Jadi Capim KPKIlustrasi Gedung KPK (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Selain itu mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menjamin bahwa tidak akan ada konflik kepentingan jika pihaknya bergabung dengan KPK.

Menurutnya, sejak awal KPK berdiri, sudah banyak anggota pendahulu yang masuk bergabung ke KPK. Salah satunya, mantan Deputi Penindakan KPK tahun 2015 yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Heru Winarko.

"Jadi, sepanjang mereka sudah masuk dalam KPK mereka juga sudah terikat dengan segala peraturan- peraturan KPK. Anggota Polri, kita juga nggak banyak ikut campur tentang operasionalnya," ungkap Tito.

5. Pimpinan KPK orang yang harus memiliki integritas

Polri: Belum Ada Polwan Daftar Jadi Capim KPKIDN Times/Axel Jo Harianja

Lebih lanjut, Anggota pansel KPK Harkristuti Harkrisnowo menambahkan, pihaknya mencari calon pimpinan KPK yang memiliki integritas.

"Kedua, adalah kompetensi. Karena integritas tanpa komptensi akan sedikit sekali gunanya dan kami juga berharap bahwa orang ini punya pengalaman organisasi. Dalam memimpin kita tahu bahwa di KPK ada masalah-masalah di internal. Jadi, calon ini juga harus bisa menghadapi dan merangkul semua pihak yang ada di dalam organisasi," jelasnya.

Diketahui, pansel capim KPK 2019-2023 akan bekerja menyeleksi calon pimpinan KPK periode 2019-2023 sejak Keputusan Presiden ditetapkan.

Mereka akan bertugas menyaring dan mengusulkan nama-nama calon kepada Presiden dan bekerja hingga terbentuknya pimpinan KPK periode 2019-2023.

Baca Juga: Benarkah Paham Radikal Telah Menyebar di Tubuh KPK?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya