Azyumardi Azra Wafat, Ketum PGI: Pemikir Independen dan Guru Bangsa

Oleh karena itu, kata dia, tak mengherankan apabila Azyumardi mendapat berbagai penghargaan internasional atas pemikirannya.

"Kaisar Jepang menganugerahinya The Order of the Rising Sun: Gold and Silver Star. Sementara dari Ratu Inggris mendapatkan gelar kehormatan Commander of the Order of the Bristush Empire (CBE) dan berbagai penghargaan internasional lainnya," kata Gultom.

Selain itu, ujar Gultom, Azyumardi juga merupakan seorang pemikir independen.

Hal tersebut terlihat dari kekritisannya terhadap pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo meskipun ia dekat dengan penguasa.

"Kedekatannya dengan pemerintahan Jokowi pun tidak menghilangkan kemandiriannya untuk menyampaikan pandangan-pandangan kritis," ujar dia.

Gultom juga menilai bahwa Azyumardi merupakan salah satu guru bangsa.

Tak hanya sebagai guru dan sobat yang cerdas dan selalu bicara terus terang, ujar Gultom, Azyumardi juga seorang akademisi yang banyak memberi pencerahan.

"Saya banyak belajar dari beberapa perjalanan bersamanya. Sebagai seorang akademisi sangat banyak memberikan pencerahan. Upaya pencerdasannya sangat lintas batas yang melampaui sekat-sekat suku, bangsa, agama dan pemisah lainnya," kata dia.

"Saya atas nama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, menyatakan dukacita mendalam. Semoga semua jerih payah beliau dalam membangun keadaban publik bisa kita teruskan bersama, demi Indonesia yang adil, damai dan sejahtera," ucap Gultom.

Adapun Azyumardi Azra meninggal dunia pada Minggu, di Kuala Lumpur, Malaysia, setelah sempat menjalani perawatan akibat terkena serangan jantung.