Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, merasa lucu dan aneh karena isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode diungkit lagi. Menurutnya, isu tersebut sudah tidak relevan karena kini Indonesia bakal menggelar pemilu presiden pada Februari 2024.
"Saya gak tahu deh (kenapa isu itu muncul lagi). Mungkin karena gak ada isu lain yang laku kali (yang bisa disampaikan ke publik)," ujar Bahlil di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Sabtu (28/10/2023).
Ia berdalih tidak punya kepentingan untuk kembali mengembuskan isu penambahan masa jabatan presiden. Apalagi katanya, ia tidak ikut berlaga di pemilu sebagai capres atau cawapres.
"Jadi, ngapain isu itu diangkat lagi?" tanyanya heran.
Ia mengakui memang pernah menyampaikan usulan agar pemilu 2024 ditunda. Pandangan itu ia sampaikan kali pertama ketika menjadi narasumber di rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) pada Januari 2022 lalu. Bahlil berdalih, pandangan tersebut mewakili aspirasi yang datang dari kalangan pengusaha.
"Saya ketika itu menjadi penanggap di hasil survei Burhanuddin Muhtadi. Yang mana waktu itu dunia usaha menyarankan kalau bisa pemilunya ditunda, waktu itu. Tapi, saya katakan harus ada aturannya. Silakan aspirasi itu diserahkan kepada parlemen dan hukum. Apakah memungkinkan atau tidak," tutur dia.