Jakarta, IDN Times - Memperingati Hari Pahlawan 10 November, Dayalima meluncurkan buku yang berjudul Leaders of a New Planet.
Direktur Daya Dimensi Indonesia Rene Turangan mengatakan, tujuan peluncuran buku ini tak lain untuk meyakinkan generasi muda pentingnya untuk mengenal diri sendiri, sebagai langkah awal membangun kepemimpinan.
"Buku ini juga memberikan riset hasil assessment yang dilakukan kepada lebih dari 30 ribu pemimpin selama 10 tahun terakhir," kata Rene di Jakarta, Jumat (8/11).
Meski buku ini telah diluncurkan, namun Dayalima tidak menjual buku tersebut dalam bentuk cetak.
Rene menjelaskan, buku tersebut dapat dinikmati melalui e-book dan belum diperjualbelikan, karena pihaknya ingin melihat terlebih dahulu respons pembaca.
"Ekspektasi kita sebenarnya orang baca, terus ngasih komen, terus ngasih faktanya, 'eh sebetulnya tidak seperti itu lho di tempat saya. Interaksi itulah sebenarnya yang ingin kiita bangun," ucap Rene saat ditemui di sela-sela peluncuran buku.
Sebagai gambaran, buku tersebut menceritakan tentang refleksi perjalanan kepemimpinan Indonesia, sejak era perjuangan hingga saat ini.
Buku tersebut juga menceritakan tentang Leadership Model yang merinci bagaimana pemahaman akan makna dan nilai hidup seseorang, dipadu dengan kejelasan dan keselarasan karakter dan sikap kepemimpinan akan menjadi tindakan dan keputusan yang tepat sasaran.
Selain itu, Dayalima juga memperkenalkan Sustainability Compass yang mengilustrasikan model bisnis berbasis keselarasan nilai antara individu, organisasi, dan lingkungan.
Di saat bersamaan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Bambang Brojonegoro mendukung penuh terbitnya buku Leaders of a New Planet.
Karena di era revolusi keempat, jenis pekerjaan di hampir semua aspek bisa digantikan oleh mesin, sehingga masyarakat perlu mendapat pemahaman penting tentang kepemimpinan
"Mereka harus kerja (penduduk negara Indonesia) atau mendapat kesempatan usaha, tapi usaha mereka bisa terancam karena adanya revolusi industri keempat. Maka kita perlu pemimpin yang dapat berinovasi," jelas Bambang.