UMKM di Era Digital Harus Melek Design & Brand 

Agar menarik hati pelanggan mereka

Jakarta, IDN Times – Di era digital saat ini, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus memikirkan cara untuk membangun merek yang kuat, agar produk yang dipasarkan secara daring dapat menarik minat dan merebut hati konsumen. 

Setidaknya hal tersebut diungkapkan oleh Pendiri Sciencewerk Danis Sie, dalam talkshow BRI  UMKM EXPO[RT] BRILIANPRENEUR 2020 yang bertajuk “Building a Relatable  Branding” yang digelar secara daring pada Jumat (4/12). Talkshow tersebut merupakan  rangkaian kegiatan pameran industri kreatif berorientasi ekspor yang diselenggarakan oleh BRI (IDX:BBRI) sebagai rangkaian perayaan HUT ke 125 tahun. 

Dalam kesempatan tersebut, Danis Sie menyebut merek atau brand harus menjadi hal yang  membedakan antara sebuah produk dengan barang serupa di pasar. Akan tetapi, merek bagus  harus juga didukung kondisi produk yang unik dan berbeda. 

“Dengan produk dan desain brand yang bagus maka tidak akan kalah dengan produk luar.  Brand itu memberikan kesan pertama atau first impression terhadap suatu produk. Dia  memberikan identitas pembeda supaya sebuah produk terlihat lebih menonjol dibanding  produk lain,” ujar Danis.

1. Visualisasi yang menarik jadi kata kunci

UMKM di Era Digital Harus Melek Design & Brand Sejumlah pengunjung mengamati hasil-hasil kerajinan dalam pameran UMKM Export BRILIANPRENEUR 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (20/12/2019). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc)

Selain Denis, turut hadir dalam talkshow yang fokus mengulas kiat-kiat membangun merek  atau brand yang kuat di era kemajuan teknologi dan media sosial saat ini adalah Pendiri Sekata Living serta co-founder Whatever Workshop Hadistian Emir. 

Menurut Danis, visualisasi yang menarik menjadi kata kunci, karena desain dan tampilan  produk di dunia maya menjadi salah satu pertimbangan utama calon konsumen dalam memilih barang yang hendak dibeli secara daring. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, branding yang kuat bisa dibangun pelaku UMKM dengan  memperhatikan desain kemasan yang unik, atau menyediakan kemudahan komunikasi dan transaksi bagi pembeli dari dunia maya. Jika kedua hal ini bisa disediakan pelaku usaha maka  calon pembeli akan merasa memiliki kesan khusus saat membeli produk terkait.

Baca Juga: Inovasi Bank BRI Luncurkan Platform Digital Saving “BRI Buka Rekening”

2. UMKM di INdonesia memiliki potensi besar bersaing secara global

UMKM di Era Digital Harus Melek Design & Brand ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

“Untuk UMKM itu pertama harus tahu target pasar dan ceruknya (niche), lalu keunikan produk, kemudian yang paling penting adalah tahu tentang kompetitor. Kedua, bikin sesuatu yang unik dan berkualitas. Ketiga, masuk ke bagian pemasaran, desain, strateginya bagaimana. Terakhir,  harus tetap konsisten dan terus berinovasi,” ujarnya. 

Danis mengungkapkan, UMKM di Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing secara  global dalam pemasaran berbagai produk. Karena itu, dia berpesan agar pelaku UMKM tidak merasa takut dan minder jika hendak membuat sebuah produk. Menurutnya, pengembangan  produk harus dilakukan terus menerus jika pelaku usaha ingin barang dagangannya bisa semakin laku dan luas pasarnya. 

“Cara mengembangkan produk itu pertama lakukan penelitian dulu, di social media harus tahu sedang ada tren apa. Kemudian, ambil elemen-elemen tadi ke cita rasa lokal dengan melibatkan pengrajin lokal. Untuk memancing pembeli cara menggandeng influencer masih efektif, tapi  harus pilih-pilih influencer-nya juga, jangan asal,” ungkap Danis. 

Wawasan lain diberikan Hadistian Emir. Dia berkata, untuk mengembangkan pasar dan  popularitas produk, pelaku usaha tidak butuh melakukan riset yang mahal. Penelitian bisa  dilakukan mulai dari orang-orang terdekat, hingga penelusuran melalui dunia maya. 

Akan tetapi, pelaku usaha harus memiliki modal kesabaran tinggi karena upaya membangun brand tidak bisa dilakukan secara instan. Riset yang baik dan mendalam menjadi kata kunci agar pembangunan merek sebuah produk bisa optimal. 

Baca Juga: Ini Cara Keren BRI Tingkatkan Bisnis Pelaku UMKM Hingga Go Global

3. UMKM harus tahu elemen-elemen penting untuk branding yang kuat

UMKM di Era Digital Harus Melek Design & Brand ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Hadistian juga menyarankan agar UMKM tidak perlu menyusun ulang branding untuk  penjualan di dunia maya, jika merek milik pelaku usaha sudah kuat di pasar luring. 

“Kalau  masih relevan, ganti cara komunikasinya saja dalam marketingnya. Karena kalau masih relevan itu unnecessary untuk rebranding. Marketing tools online dan offline itu berbeda. Begitu sudah memiliki branding yang kuat tidak perlu takut untuk masuk ke digital,” ujar Hadistian. 

Selain itu, Hadistian menyebut pelaku UMKM harus tahu elemen-elemen penting apa yang  harus dimiliki untuk menciptakan pemerekan yang kuat. Faktor-faktor utama itu keyword, tone and manner, benefit, reason to believe, dan target konsumer serta consumer insight. 

“Sekarang lebih ke soal branding, kalau melakukan riset ke customer, bikin sample packaging lalu berikan mereka. Apakah ini relevan untuk mereka atau tidak? Apakah ini level premium atau friendly? Dari situ kita bisa dapet customer insight,” ujarnya.

Kiat lain dari Hadistian yakni apabila pelaku UMKM ingin membuat sebuah merek maka jangan takut untuk bersabar apalagi menyiapkan branding. 

“Jangan buru-buru, yang penting  kita tahu brand kita bagus, unik, kuat, dan siapkan sematang-matangnya. Karena kekuatan pikiran bisa mengubah penilaian orang terhadap sesuatu. Kalau awalnya mereka melihat barangnya biasa saja, tetapi jika branding kita kuat bisa jadi added value bagi produk kita dan  mengubah penilaian mereka. Kita tidak apa-apa investasi waktu untuk menguatkan branding,” tutup Hadistian (CSC). 

Topik:

  • Jordi Farhansyah

Berita Terkini Lainnya