Jakarta, IDN Times - Kepala Rumah Tahanan (Ka Rutan) Negara Kelas I Cipinang, Oga G Darmawan, sangat kecewa dengan tindakan anak buahnya yaitu I yang membantu kabur narapidana kasus narkoba bernama Muhamad Said.
Ia mengatakan, tindakan I adalah bentuk pengkhianatan terhadap institusi karena pada akhirnya Muhamad Said bisa kabur, meskipun penjagaan di dalam Rutan terbilang sudah sangat ketat.
Menurut Oga G Darmawan, penjagaan di dalam Rutan Kelas I Cipinang ketat, ini terbukti pada dua minggu sebelum kaburnya Muhamad Said, juga pernah ada napi yang kabur namun bisa diamankan kembali oleh pihak rutan karena tidak ada bantuan dari dalam seperti yang dilakukan I kepada Muhamad Said.
"Sebelumnya juga pernah ada juga yang hilang tapi dia sembunyi di taman. Jadi, jam 8 malam, regu tim malam menyisir, kita dapat dia sembunyi di taman waktu itu ada kejadian sekitar 2 minggu lalu, itu pulang sidang," kata Oga saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (11/12).
Oleh karena itu, Oga sangat menyesalkan ihwal kaburnya Muhammad Said yang dibantu oleh anak buahnya sendiri, dan ternyata di antara keduanya memiliki hubungan asmara.
Padahal selama ini Rutan kelas I Cipinang terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dengan pengamanan yang super ketat, baik di dalam maupun luar rutan.
Mengetahui adanya hubungan asmara antar keduanya, alhasil I pun dipindahtugaskan setelah sebelumnya bertugas di bagian dapur rutan, yang disinyalir awal kisah asmara mereka bermula. Guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan oleh pihak rutan, akhirnya I dipindahkan ke bagian tata usaha.
"Karena ada laporan dari dalam dia (I) sering berdua-duaan. Nah kalau pegawai sering berdua-duaan dengan penghuni, berarti sudah tidak wajar," terang Oga.
Meskipun telah dipindah tugaskan, namun I masih saja berkeinginan untuk bisa membantu kekasihnya tersebut lari usai menjalani sidang.
Lebih jauh Oga menerangkan, kasus ini bisa terungkap karena ia bersama petugas lainnya melihat rekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV).
Hal itu terjadi tepatnya pada rentang waktu Jumat (7/12) malam ke Sabtu (8/12) pagi. Dengan mobil jenis Nissan Grand Livina miliknya, I menyembunyikan Muhamad Said.
Usai mengetahui hal itu, Oga kemudian langsung mendatangi kediaman I di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Awalnya I sempat menolak bertemu karena curiga.
Karena terus dibujuk oleh Oga, I akhirnya mau bertemu dan langsung diamankan. Saat ditangkap, I tengah bersama keempat anaknya di dalam sebuah kamar apartemen.
"Saya pancing dia dengan temen terdekatnya supaya turun, eh dia enggak mau. Terus saya pancing juga ngajak sarapan. Dia turun saya sergap dia dan saya bawa ke kantor," pungkas Oga.
Atas perbuatannya tersebut, pihak rutan langsung memecat I atas persetujuan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Oga mengatakan, tindakan tegas harus dilakukan karena telah mencoreng nama institusinya.
"Saya tekankan saya berkomitmen tegas, jadi bukan saja sanksi pemecatan tapi juga pidana," tegas Oga.