Banyak Kecelakaan Konstruksi, KADIN: Karena Kita Kurang Tenaga Ahli

Jakarta, IDN Times - Banyaknya kecelakaan kontruksi yang terjadi dalam berapa hari terakhir membuat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui bidang Konstruksi dan Infrastruktur bereaksi.
Mereka menilai perlu ada solusi permanen yang bisa memastikan kecelakaan konstruksi tidak terulang lagi.
1. Kecelakaan konstruksi menghambat pembangunan

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa mengatakan kecelakaan konstruksi selain menimbulkan korban juga bisa menghambat laju pembangunan yang saat ini sedang dikebut Presiden Joko Widodo.
Untuk itu, kata Erwin, perlu dicari solusi permanen yang bisa memastikan tidak akan ada lagi kecelakaan konstruksi.
"Kami harapkan ada solusi dari permasalahan kecelakaan konstruksi ini," kata Erwin Aksa di Kantor Kadin, Jakarta Selatan, Kamis (25/01).
2. Karena kurangnya tenaga ahli

Erwin juga mengatakan penyebab kecelakaan kerja yang terjadi antara lain karena kurangnya tenaga kerja yang ahli dan berpengalaman.
"Tahun 2017 baru sekitar 150 ribu tenaga ahli yang tersertifikasi di negeri ini, baik perencana, pengawas, maupun pelaksana proyek," kata Erwin.
Idealnya, Erwin melanjutkan, jumlah tenaga ahli sekitar 500 hingga 750 ribu orang. "Ini menjadi tantangan bagi para kontraktor dan asosiasi," katanya.
3. Perusahaan kontraktor harus mengawasi secara langsung

Erwin juga mengatakan maraknya kecelakaan dalam proyek strategis nasional akhir-akhir ini sudah seharusnya membunyikan alarm bahaya bagi kelangsungan pekerjaan para kontraktor.
"Perusahaan-perusahaan kontraktor nasional yang kini sedang berkejaran dengan waktu penyelesaian berbagai proyek harus turun tangan langsung memastikan pengawasan dan jaminan keselamatan kerja serta kualitas infrastruktur di lapangan," katanya.