Bertemu Presiden PKS, PDIP Singgung Peluang Koalisi Pilkada di Jabar

02 Mei 2024, 15:25 WIB

Imam Faishal

Mochtar Mohammad. (IDN Times/Imam Faishal)

Intinya sih...

Mochtar Mohamad dari PDIP bertemu Presiden PKS Ahmad Syaikhu untuk membahas peluang koalisi Pilkada Jabar.
Anggota DPRD Jawa Barat menyatakan Mochtar memiliki kekuatan untuk meyakinkan partai lainnya membuat koalisi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekasi, IDN Times - Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bekasi dari PDI Perjuangan (PDIP), yakni Mochtar Mohamad mengaku telah bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Mochtar menjelaskan bahwa dirinya membahas peluang koalisi Pilkada mulai dari tingkat kota sampai provinsi Jawa Barat.

"Kami bahas Pilgub (Pemilihan Gubernur) untuk Pilkadanya, di Kota Bandung wali kotanya dari PKS, wakilnya PDI Perjuangan. Ada juga di Kabupaten Bandung Barat," kata dia kepada wartawan, Kamis (2/5/2024).

Mochtar yang juga menjabat Ketua Badan Pemenang (BP) Pemilu DPD PDI Perjuangan Jawa Barat mengaku bahwa pertemuan dengan PKS merupakan bagian dari penjajakan politik di Pilkada 2024.

1. Mochtar fokus ke pemilihan milineal

Mochtar siapkan baliho. (IDN Times/Imam Faishal)

Mochtar yang sudah resmi terdaftar dalam penjaringan Bacawalkot di PDI Perjuangan dan PKB Kota Bekasi itu mengakui masih akan melakukan penjajakan dengan partai lainnya.

Selain itu, dia juga akan memperkenalkan dirinya kembali ke generasi milenial untuk sukses berkompetisi di Pilkada 2024.

"Di 2008 popularitas saya mencapai 90 persen, saat ini mungkin turun menjadi 50 persen. Untuk itu, saya juga fokus sosialisasi ke pemilih milenial," ucapnya.

2. Disebut memiliki relasi berpolitik

Waras Wasisto. (IDN Times/Imam Faishal)

Sementara, anggota DPRD Jawa Barat dari PDI Perjuangan, Waras Wasisto mengatakan, Mochtar memiliki kekuatan untuk meyakinkan partai lainnya membuat koalisi.

"Pak Mochtar mempunyai kelebihan, yakni relasi politik. Artinya, kalau beliau bisa meyakinkan partai-partai lainnya untuk bergabung, itu tidak menutup kemungkinan," tutur Waras.