BNPP: Indonesia Saat Ini Telah Memiliki 8 Pos Lintas Batas Negara

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Pengelola Perbatasan yang dikepalai Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, memaparkan capaian dan realisasi program kinerja BNPP hingga 2022.
Tito dalam pidatonya menyampaikan, saat ini pembangunan dan pengembangan kawasan perbatasan fokus pada 222 kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) di 54 kabupaten atau kota pada 15 provinsi.
Selain itu, pengembangan per atasan juga dilakukan di 18 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), 49 Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) dan mengejar target pembangunan 26 Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
"Indonesia saat ini telah memiliki delapan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang telah beroperasi dan lima lainnya siap diresmikan," kata dia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2023 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Kamis (25/5/2023).
1. Sepanjang 2020-2022 ada 268 pilar patok batas negara dibangun
Tito mengatakan, pada pengelolaan batas wilayah negara, sepanjang tahun 2020-2022, BNPP juga telah membagun 268 pilar atau patok dari total 21.619 pilar atau patok batas negara.
Selain itu, dilakukan juga identifikasi tanda batas, sarana dan prasarana (Sarpras) Pertahanan Keamanan (Hankam) batas negara wilayah darat sepanjang 140 kilometer, pembangunan 35 Pos Pengamanan Perbatasan (Pamtas), kalibrasi empat pilar titik referensi (TR).
BNPP juga turut mengoordinasikan pembangunan 12 Pos TNI AL dan pelaksanaan operasi bersama perbatasan laut yang dikorrdinasikan oleh Badan Keamanan Laut (BAKAMLA).
"Hingga tahun 2022, juga telah dilatih sebanyak 360 tokoh masyarakat yang terdiri atas kepala desa dan perangkat desa, personel satgas pamtas, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan" kata dia.
2. Bangun pasar rakyat hingga fasilitas transportasi
Selain itu, ada beberapa PKSN dan kecamatan Lokpri telah dibangun atau revitalisasi 34 pasar rakyat, pembangunan gudang Non Sistem Resi Gudang (SRG), pembangunan atau peningkatan jalan desa strategis sepanjang 1.129,08 kilometer, sembilan bandar udara, lima pelabuhan dan tiga terminal.
"BNPP juga mendorong ketersediaan infrastruktur dasar pendidikan dan kesehatan melalui peningkatan ruang kelas, perpustakaan dan sarpras pendidikan lainnya, serta penyediaan puskesmas dan rumah sakit," kata Tito.
3. Pembangunan ruang kelas dan jaringan distribusi listrim
Selama 2020-2022, dilakukan juga pembangunan 315 ruang kelas SD, 191 SMP, dan 34 kelas SMA/SMK, 17 Puskesmas, empat unit Rumah Sakit, 233 sarpras sanitasi, dan 1.652 unit sarpras air minum.
Penyediaan listrik untuk masyarakat di kawasan perbatasan, kata dia, jadi perhatian, maka dibangu PLTS dan penyediaan jaringan distribusi listrik.
"Pemerintah juga telah memberikan subsidi kepada masyarakat di kawasan perbatasan melalui kebijakan BBM satu harga," kata dia.
4. Pembangunan kantor camat dan desa
Tito juga melaporkan bahwa pihaknhya sudah membangun tiga kantor camat yakni di Lumbis Pansiangan dan Lumbis Hulu di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), dan Morotai Selatan di Kabupaten Kepulauan Morotai, Maluku Utara.
Selain itu, juga turut dibangun dua kantor desa yakni di Desa Idai, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalbar dan Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Nusa Tengara Timur (NTT).
"Masyakat di kawasan perbatasan juga telah menikmati peningkatan konektivitas telekomunikasi berupa pembangunan Base Transceiver Station (BTS) untuk peningkatan signal 4G sebanyak 453 unit dan pembangunan sarana dan prasarana energi listrik sebanyak 67 unit," kata dia.