Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Eddy Hartono, mengatakan salah satu penyebab terjadinya peristiwa intoleransi, karena kurangnya dialog antara pemerintah pusat, pemda, dan masyarakat.
Itu sebabnya BNPT menggelar dialog kebangsaan di Pendopo Pengayoman, Kabupaten Temanggung, Jawa Tegnah, dengan mengundang sejumlah pemangku kepentingan, mulai dari Pemkab Temanggung, anggota Komisi XIII DPR RI Vita Ervina, eks narapidana teroris, dan organisasi kemasyarakatan.
Pemilihan Kabupaten Temanggung sebagai lokasi dialog lantaran pernah dibangun Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di lereng Gunung Sindoro. Di area seluas 10 hektare itu memang didedikasikan bagi eks narapidana terorisme untuk mengikuti program deradikalisasi sejak 2022. Program tersebut melibatkan 30 hingga 40 eks napi terorisme asal Jawa Tengah.
"Salah satu faktor penyebab intoleransi adalah kurangnya dialog atau kurangnya ruang untuk diskusi. Jadi dialog dan diskusi ini harus sering-sering. Dengan begitu, hambatan informasi yang jadi pemicu permasalahan diharapkan bisa diatasi secara dini," ujar Eddy ketika memberikan sambutan di Temanggung, Kamis (7/8/2025).
Dalam sambutannya, mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror itu menggarisbawahi, negara menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agamanya. Meski begitu, ia tak menampik peristiwa intoleransi masih terjadi di sejumlah wilayah.
Eddy memaparkan tiga faktor penentu sehingga muncul sikap intoleransi dalam diri seseorang. Apa saja?