Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BNPT Sebut Perlu Kolaborasi Global untuk Atasi Kejahatan Terorisme

Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono (dok. Istimewa)
Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono (dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • BNPT tekankan pentingnya kerja sama global dalam menghadapi kejahatan lintas negara, terutama terorisme.
  • Indonesia memperkuat langkah-langkah teknis dalam menangani kejahatan transnasional melalui kolaborasi strategis dengan UNODC.
  • Indonesia aktif terlibat dalam diskusi internasional dan menjadi tuan rumah side event untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani isu kejahatan lintas negara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan pentingnya kerja sama global dalam menghadapi ancaman kejahatan lintas negara, terutama terorisme. Hal ini disampaikan oleh Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono, dalam Sidang ke-34 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) di Wina, Austria.

Pada forum tersebut, Eddy menyampaikan kejahatan transnasional saat ini semakin kompleks dan dinamis. Karena itu, penanganannya tidak bisa dilakukan secara individual, melainkan harus melibatkan kolaborasi antarnegara yang berlandaskan semangat multilateralisme.

"Indonesia meyakini bahwa semangat multilateralisme dan kerja sama internasional memegang peran krusial untuk mengatasi bentuk-bentuk kejahatan transnasional, termasuk terorisme," ujar Eddy Hartono dalam keterangannya, dikutip Sabu (24/5/2025)..

1. Indonesia terus memperkuat langkah teknis tangani kejahatan internasional

Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono bersama Institute for Economics and Peace (dok. Istimewa)
Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono bersama Institute for Economics and Peace (dok. Istimewa)

Eddy menyampaikan, Indonesia terus memperkuat langkah-langkah teknis dalam menangani kejahatan transnasional, salah satunya lewat kolaborasi strategis bersama Kantor PBB urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC). Kolaborasi ini dikembangkan melalui mekanisme Programme Governance Committee (PGC).

Eddy juga mengangkat kembali pentingnya resolusi yang diusulkan Indonesia pada sidang CCPCJ sebelumnya. Resolusi tersebut fokus pada penanganan anak-anak yang terlibat atau dimanfaatkan oleh kelompok teroris, yang dinilai masih menjadi isu penting dalam upaya pencegahan ekstremisme kekerasan sejak dini.

"Indonesia menekankan kembali terkait resolusi 'Treatment of children associated with terrorist groups, including children who are recruited and exploited by those groups' yang diinisiasi oleh Indonesia bersama Australia pada UNCCPCJ tahun lalu," kata dia.

2. Perlu ada dukungan dari negara-negara anggota PBB

Ilustrasi bendera PBB (freepik.com/recstockfootage)
Ilustrasi bendera PBB (freepik.com/recstockfootage)

Menurut Eddy, dukungan dari negara-negara anggota PBB sangat dibutuhkan untuk memastikan implementasi resolusi tersebut berjalan maksimal. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan mendorong pembentukan Intergovernmental Expert Group yang bertugas merumuskan kebijakan perlindungan anak secara global.

Dalam rangkaian kegiatan CCPCJ tahun ini, Indonesia juga aktif terlibat dalam diskusi lainnya. Melalui Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Indonesia menjadi tuan rumah side event bertajuk “Getting Smart on Justice: Parole, Probation, and Reducing Recidivism” yang digelar pada 22 Mei 2025.

3. Indonesia berkomitmen tangani kejahatan lintas negara

bendera Indonesia (pixabay.com/jorono)
bendera Indonesia (pixabay.com/jorono)

Partisipasi aktif Indonesia dalam forum ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menangani isu kejahatan lintas negara secara komprehensif.

BNPT berharap, semangat kolaboratif ini bisa terus diperkuat untuk menciptakan dunia yang lebih aman dari ancaman terorisme dan kejahatan transnasional lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafian
Dwi Agustiar
Muhammad Ilman Nafian
EditorMuhammad Ilman Nafian
Follow Us