Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[BREAKING] 496 Orang di Indonesia Terpapar Virus Corona Hari Ini

Tes swab (Dok.Humas Jabar)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto, mengatakan jumlah kasus positif virus corona di Indonesia mengalami peningkatan menjadi 18.010 kasus, setelah kasus positif mengalami kenaikan 496 orang. Data tersebut terhitung sejak 17 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 18 Mei 2020 pukul 12.00 WIB.

"Pemeriksaan positif real time PCR 17.764 orang, dengan TCM sebanyak 246 orang," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di channel YouTube BNPB Indonesia, Senin (18/5).

1. Jumlah pesebaran COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

Tim SAR Denpasar menjalani Rapid Test dan hasilnya negatif (Dok.IDN Times/Humas SAR)

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyumbang kasus virus corona terbanyak yaitu 6.059 kasus. Peringkat kedua diduduki Jawa Timur 2.296 kasus, dan berikutnya Jawa Barat 1.677 kasus. 

Berikut data lengkap rincian penyebaran virus corona di 389 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 18 kasus
2. Bali 359 kasus
3. Banten 677 kasus
4. Bangka Belitung 29 kasus
5. Bengkulu 66 kasus
6. Yogyakarta 200 kasus
7. DKI Jakarta 6.059 kasus
8. Jambi 81 kasus
9. Jawa Barat 1.677 kasus
10. Jawa Tengah 1.165 kasus
11. Jawa Timur 2.296 kasus
12. Kalimantan Barat 132 kasus
13. Kalimantan Timur 255 kasus
14. Kalimantan Tengah 227 kasus
15. Kalimantan Selatan 438 kasus
16. Kalimantan Utara 155 kasus
17. Kepulauan Riau 127 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 375 kasus
19. Sumatera Selatan 537 kasus
20. Sumatera Barat 409 kasus
21. Sulawesi Utara 116 kasus
22. Sulawesi Tenggara 191 kasus
23. Sumatera Utara 225 kasus
24. Sulawesi Selatan 1.017 kasus
25. Sulawesi Tengah 115 kasus
26. Lampung 83 kasus
27. Riau 101 kasus
28. Maluku Utara 93 kasus
29. Maluku 62 kasus
30. Papua Barat 107 kasus
31. Papua 383 kasus
32. Sulawesi Barat 75 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 68 kasus
34. Gorontalo 28 kasus.

Sementara, dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.

2. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di tanah Air, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 4,8 juta orang

Petugas membersihkan area sekitar podium sebelum pengarahan harian satuan tugas wabah virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 13 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Mengutip situs worldometers.info, hingga 18 Mei 2020 pukul 16.00 WIB, secara global terdapat 4.818.376 orang terpapar virus corona di dunia. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 1.527.935 kasus.

Dari 4,8 juta kasus itu, 316.925 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 1.864.091 orang.

4. Asal-usul munculnya wabah COVID-19 di dunia

ilustrasi sampel tes COVID-19 (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Aldzah Fatimah Aditya
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us