[BREAKING] Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 16.006

Jakarta, IDN Times - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto, mengatakan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 568 kasus per hari ini.
"Maka hari ini konfirmasi positif yang kita periksa baik dari real time PCR maupun tes cepat molekuler, kita dapatkan 568 orang, sehingga totalnya menjadi 16.006 orang," kata pria yang kerap disapa Yuri tersebut dalam keterangan pers yang disiarkan melalui channel YouTube BNPB Indonesia, Kamis (14/5).
1. Sebaran virus corona di Indonesia

Virus corona telah menyebar ke 34 provinsi di seluruh Indonesia. Melalui data yang disampaikan Yuri, DKI Jakarta menjadi provinsi yang paling banyak menangani kasus positif COVID-19, yakni sebanyak 5.688 kasus.
Berikut adalah data lengkap rincian penyebaran virus corona di 34 provinsi dan 379 kabupaten atau kota di Indonesia:
1. Aceh 17 kasus
2. Bali 337 kasus
3. Banten 593 kasus
4. Bangka Belitung 29 kasus
5. Bengkulu 42 kasus
6. Yogyakarta 185 kasus
7. DKI Jakarta 5.688 kasus
8. Jambi 66 kasus
9. Jawa Barat 1.556 kasus
10. Jawa Tengah 1.066 kasus
11. Jawa Timur 1.836 kasus
12. Kalimantan Barat 129 kasus
13. Kalimantan Timur 238 kasus
14. Kalimantan Tengah 223 kasus
15. Kalimantan Selatan 294 kasus
16. Kalimantan Utara 138 kasus
17. Kepulauan Riau 111 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 350 kasus
19. Sumatera Selatan 441 kasus
20. Sumatera Barat 371 kasus
21. Sulawesi Utara 83 kasus
22. Sulawesi Tenggara 166 kasus
23. Sumatera Utara 202 kasus
24. Sulawesi Selatan 840 kasus
25. Sulawesi Tengah 111 kasus
26. Lampung 66 kasus
27. Riau 94 kasus
28. Maluku Utara 81 kasus
29. Maluku 62 kasus
30. Papua Barat 88 kasus
31. Papua 332 kasus
32. Sulawesi Barat 74 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 19 kasus
34. Gorontalo 21 kasus
Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus
2. Imbauan agar masyarakat tidak mudik

Yuri juga kembali memberikan imbauan agar masyarakat tidak melakukan kegiatan mudi memutus rantai persebaran virus ini. Jika terpaksa keluar rumah, masyarakat juga diminta mengenakan masker dan menjaga kebersihan.
"Penting untuk tetap di rumah dan tak bepergian. Itu akan mengurangi risiko tertular virus corona atau COVID-19. Jika terpaksa keluar rumah, maka pakailah masker. Begitu juga jika terpaksa bertemu dengan orang maka jaga jaraknya," kataYuri.
3. Kasus COVID-19 di dunia

Kasus infeksi virus corona di dunia hingga Kamis (14/5) pukul 15.38 WIB mencapai 4.442.466 kasus. Total orang yang meninggal akibat COVID-19 sebanyak 298.322 orang.
Namun, di samping itu, jumlah orang sembuh dari virus ini di seluruh dunia mencapai 1.668.251 orang.
Kasus tertinggi di dunia berada di Amerika Serikat dengan 1.430.348 kasus konfirmasi positif dan 85.197 lainnya meninggal dunia.
4. Asal muasal virus corona

Virus corona jenis baru yang saat ini sedang mewabah dalam istilah kedokteran disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus (COVID-19). Melansir dari Center for Disease Control and Prevention, cdc.gov (26/2), COVID-19 adalah jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran pernapasan. Virus ini pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok yakni di pasar hewan dan makanan laut, Kota Wuhan.
Akibatnya, dilaporkan banyak pasien yang menderita virus ini, dan ternyata berkaitan dengan aktivitas dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit akibat virus ini juga diketahui merupakan para pedagang di pasar tersebut.
Melansir dari BBC, koresponden kesehatan dan sains BBC Michelle Roberts and James Gallager menjelaskan bahwa, di pasar grosir hewan dan makanan laut tersebut dijual berbagai macam hewan liar seperti ular, kelelawar, dan ayam, (26/2).
Mereka menduga virus corona baru ini hampir dapat dipastikan berasal dari ular. Diduga virus ini menyebar dari hewan ke manusia, dan kemudian berpindah lagi dari manusia ke manusia.