[BREAKING] Pekerja Anak Perusahaan Garuda Indonesia Gelar Aksi Mogok

Penerbangan di Bandara Soekarno Hatta terancam terganggu

Tangerang, IDN Times - Pegawai anak perusahaan PT Garuda Indonesia melakukan aksi mogok kerja di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (31/12) sejak dini hari. Para pegawai tersebut tidak terima empat rekan kerjanya di PT Gapura Angkasa terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Salah satu pegawai PT Gapura Angkasa, Hardi Fadil menyebut pegawai anak perusahaan yang sepakat mogok kerja mencapai 800-an orang. Selain membela rekan kerja mereka, para pegawai tersebut juga menuntut kejelasan status mereka di PT Gapura Angkasa.

"Yang pertama saya sih cuma minta satu mengenai status kita itu di Gapura Angkasa, kita itu di sub kontrakan lagi ke pihak PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS)," jelasnya kepada IDN Times.

Hardi mengatakan sebelum mogok kerja, pihaknya sudah menyurati PT Gapura Angkasa sebanyak dua kali. Namun sebelum surat kedua ditanggapi Hardi bersama empat orang rekannya diputus kontrak atau PHK.

"Makanya teman-teman dan anggota saya kurang lebih 800 sampai 1.000 orang itu gak terima. Itu kalau teman-teman saya sudah pada keluar semua mungkin pesawat Garuda gak bakal berangkat malam ini," ujarnya.

Menurut Hardi, seluruh pegawai yang turun mogok pada malam ini merupakan pegawai yang berada di naungan PT GDPS, dan seluruhnya berposisi di Ground Handling Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Kita di sini itu mempunyai sertifikat dari dinas perhubungan, jika teman-teman mogok semua itu tidak ada yang bawa alat dan pesawat gak bakal terbang. Kita hanya menuntut status diperjelas, selama ini kita kerjanya di Gapura tapi di sub kontrakan lagi ke pihak GDPS. Itu kita kerja sekitar 10 sampai 12 tahun," katanya.

Hardi menambahkan, para pegawai tersebut sudah bosan terhadap masalah status profesi mereka yang tidak kunjung jelas, apalagi mereka selalu di sub kontrakan ke vendor atau pihak ketiga.

"Jadi ganti-ganti terus dari PT Jakadara, PT Propis, PT Prima dan sekarang akhirnya dipegang PT GDPS itu cucu dari anak perusahaan PT Garuda Indonesia," ucap Hardi.

Baca Juga: Serikat Pekerja Garuda Indonesia Keberatan Keluhan Diekspos ke Medsos

Topik:

  • Anata Siregar
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya