Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Masjid Istiqlal Jakarta (IDN Times/Sunariyah)
Masjid Istiqlal Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Intinya sih...

  • Salat Idul Fitri dilakukan secara berjamaah
  • Panduan salat mencakup niat, bacaan, takbir, dan gerakan shalat
  • Khutbah disunnahkan bagi imam yang memimpin shalat Idul Fitri
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lebaran 2025 semakin dekat. Setelah sebulan penuh berpuasa, umat Muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan penuh suka cita. Salah satu momen yang ditunggu-tunggu adalah pelaksanaan salat Idul Fitri (Id), ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah. 

Bagi kamu yang ingin mengetahui tata cara salat Id beserta niat dan bacaannya, berikut panduannya!

1. Membaca niat salat Idul Fitri

Jemaah mendengarkan azan bersiap salat Isya di Masjid Istiqlal Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Mengutip nu.or.id, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membaca niat. Kalau menjadi makmum ditambah lafal ma’muman, sedangkan menjadi imam ditambah bacaan imaaman

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى 

Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak'ataini (ma'mûman/imâman) lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

2. Membaca takbiratul ihram

Tradisi lebaran takbir (pexels.com/Thirdman)

Seusai membaca doa iftitah, disunnahkan untuk mengucapkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela takbir, dianjurkan membaca: 

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila 

Artinya : "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang." 

Atau membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar 

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Jemaah membaca Al-Qur'an di Masjid Istiqlal Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Selepas membaca iftitah dan melantunkan takbir sebanyak tujuh kali, diwajibkan membaca surat Al-Fatihah kemudian dianjurkan membaca surat Al-A’la.

Berlanjut ke gerakan ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri seperti semula.

4. Saat rakaat kedua, lantunkan takbir

Ilustrasi salat id (pexels.com/Photo by Rayn L)

Saat di posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, disunnahkan melantunkan takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan allâhu akbar seperti rakaat sebelumnya.

Di sela-sela takbir, lafalkan kembali bacaan sebagaimana yang dijelaskan pada poin kedua. Kemudian, baca surat Al-Fatihah, lalu surat Al-Ghasyiyah. Setelah itu, dilanjutkan dengan gerakan ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam. 

5. Mendengarkan khutbah hingga selesai

Ilustrasi khotbah (pexels.com/Alena Darmel)

Tahapan terakhir setelah setelah gerakan salam, ialah mendengarkan khutbah sampai selesai. Khutbah boleh tidak dilakukan jika salat Id dikerjakan sendiri. Hal ini diungkapkan oleh Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dalam sebuah hadis:

السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس 

Artinya: “Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)

Sementara itu, untuk khatib, disunnahkan memulai khutbah pertama dengan melantunkan takbir sebanyak sembilan kali dan khutbah kedua dengan takbir tujuh kali

Editorial Team