Kinerja positif 2023 yang dicatatkan PT Pertamina (Persero) pada tahun buku 2023 ditopang oleh transformasi digitalisasi dan inovasi riset teknologi. (Dok. Pertamina)
Kinerja cemerlang juga ditunjukkan sektor pengolahan, Subholding Refining & Petrochemical Pertamina terus menjaga produktivitas kilang dengan kapasitas 1,025 juta barel per hari. Kinerja ini menjadi luar biasa, karena sepanjang tahun 2023 operasional kilang berjalan tanpa pemberhentian operasi yang tidak direncanakan (Unplanned Shutdown).
"Ini bukan sesuatu yang tiba-tiba, tapi proses selama lima tahun di mana Pertamina telah melakukan revamping kilang," kata Nicke.
Pertamina juga telah menjalankan 9 (sembilan) proyek peningkatan produktivitas, efisiensi energi dan menambah kapasitas kilang.
Di hilir, Nicke menambahkan, dengan digitalisasi Subholding Commercial & Trading Pertamina berhasil mengendalikan kuota BBM dan LPG bersubsidi dan meningkatkan penjualan BBM Non Subsidi sebesar 2 persen yang sebagian besar adalah industri.
"Artinya, ini produktif mendorong industri untuk tumbuh lebih baik," ujar Nicke.
Untuk bisnis pengangkutan, Integrated Marine & Logistic Subholding Pertamina telah mengoperasikan 760 kapal dengan terus melakukan ekspansi bisnis Internasional. Saat ini, melalui PIS, Pertamina telah memiliki 50 rute pelayaran internasional. Pada tahun 2023, volume yang diangkut mencapai 161 juta KL, naik 3 persen dibanding tahun 2022.
Kinerja pengembangan bisnis oleh Gas Subholding juga menunjukkan hasil yang cemerlang. Tahun 2023 volume penjualan gas mencapai 337 ribu BBTU, meningkat sebesar 3 persen dari sebelumnya 327 ribu BBTU.
Nicke menambahkan, gas menjadi andalan Pertamina dalam melakukan transisi energi dan pembangunan infrastruktur gas akan mempercepat transisi energi di Indonesia. "Kunci transisi energi ada di gas karena menjadi perantara dari fuel menuju renewable energy," kata Nicke.