Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akan mengganti ujian nasional (UN) dengan asesmen kompetensi dan survei karakter mulai 2021. Kedua cara ini dianggap lebih efektif untuk pembelajaran siswa, karena selama ini UN justru membebani murid dan guru.
UN 2020 juga akan segera tiba. Karena itu, siswa umumnya sudah mulai mempersiapkan diri dengan berbagai strategi belajar, agar UN berjalan baik. Namun tidak sedikit pula siswa yang stres jelang UN, karena terbebani dengan berbagai pelajaran dan kegiatan belajar tambahan.
Seperti pengalaman Denny Adhietya Febrian, mantan siswa SMA Negeri 1 Tajurhalang, Bogor, Jawa Barat, yang terus dihantui ketakutan tidak lulus sekolah jelang menghadapi UN. Dia cemas nilai hasil ujian jeblok.