Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250607-WA0020.jpg
Tembok sekitar yang dijebol warga saat kebakaran di Kapuk Muara (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • Kebakaran besar di Kapuk Muara disebabkan oleh korsleting listrik

  • Warga menyelamatkan diri dengan menjebol tembok yang mengelilingi pemukiman

  • Kobaran api sudah padam, 500 unit rumah hangus, 400 kepala keluarga jadi pengungsi

Jakarta, IDN Times - Kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai V, RT 017/RW 004, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025) siang.

Warga sekitar yang rumahnya juga ikut terbakar, Ruenah (46) mengisahkan detik-detik kebakaran melanda rumahnya. Ia bersama keluarganya tinggal di lokasi selama sekitar tujuh tahun.

1. Diduga korsleting listrik

Lokasi kebakaran Kapuk Muara (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Reunah menjelaskan, peristiwa itu bermula saat ia berjualan mie ayam di rumahnya. Kemudian secara tiba-tiba tetangganya berteriak ada kebakaran.

Seketika si jago merah menyambar sekitar rumah. Mayoritas rumah di daerah ini memang semi permanen, terbuat dari kayu, triplek, dan seng.

"Ini kebakaran awalnya di sebelah rumah saya, apinya lumayan gede langsung nyamber gitu ke atas," ucap dia saat ditemui di lokasi, Sabtu (7/6/2025).

Sementara, suami dari Reunah, Takim (47) menduga kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek listrik alias korsleting. Saat kejadian, Takim sedang di luar rumah, bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol).

"Dugaan sementara (kebakaran karena) aliran listrik," jelas Takim.

Takim menjelaskan, rumah yang ditempatinya bersama keluarga dan tetangga lainnya merupakan rawa-rawa. Kemudian, dibangun semacam pondasi, sehingga rumah dan jalan di area ini seperti menjadi rumah panggung.

2. Cerita warga jebol tembok untuk selamatkan diri

Pasca kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai V, RT 017/RW 004, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (7/6/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sementara, warga lainnya mengaku sempat menjebol paksa tembok yang mengelilingi pemukiman padat penduduk. Tembok dari beton yang cukup tinggi ini memisahkan warga sekitar dengan lahan kosong yang tembus ke arah Komplek Ruko Duta Harapan Indah.

Mereka menyelematkan diri dari api yang menyambar dengan cepat ratusan rumah milik warga.

"Ini tembok dijebol karena kebakaran saja, biar bisa keluar. Kalau gak dijebol, bisa banyak korban ini," tutur sekelompok bapak-bapak di lokasi.

"Iya bisa jadi terperangkap (kalau tidak dijebol pagarnya). Kalau malam lebih parah, kalau ini kan untungnya siang," timpal warga lainnya.

Kini tembok yang dijebol itu menjadi akses bagi warga setempat menuju ke tenda pengungsian.

3. Kondisi terkini lokasi kebakaran

Pasca kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai V, RT 017/RW 004, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (7/6/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Kini, pantauan IDN Times di lokasi, kobaran api di rumah warga sudah padam. Hanya tersisa puing-puing dan aktivitas warga yang mengungsi ke tenda darurat.

Belasan tenda pengungsian dari pemerintah daerah maupun pusat tampak berdiri di atas lahan milik PT Duta Harapan Indah.

Hingga tulisan ini dimuat belum tampak pejabat kepala daerah setempat menyambangi lokasi.

Adapun, peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 12.18 WIB dan berhasil dikendalikan setelah proses pemadaman dan pendinginan intensif. Pemadaman total tercatat selesai pada pukul 23.15 WIB setelah sebelumnya dilakukan proses pendinginan mulai pukul 16.11 WIB.

Berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi DKI Jakarta bersama unsur terkait, kebakaran menghanguskan kurang lebih 500 unit rumah semi permanen yang berada di kawasan padat tersebut. Selain itu, 3 unit lapak warung serta 1 unit gudang turut terdampak dalam kejadian ini.

Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kebakaran berdampak besar terhadap warga, dengan jumlah pengungsi sementara tercatat sebanyak kurang lebih 400 kepala keluarga atau sekitar 2.000 jiwa. Para pengungsi saat ini ditampung di tenda pengungsian yang didirikan di lahan milik PT. DHI, dan kebutuhan dasar warga terdampak mulai disalurkan.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, pihaknya langsung mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi.

“Kami memastikan bantuan logistik yang diberikan mencakup kebutuhan paling mendesak, termasuk air minum, perlengkapan anak, serta kebutuhan keluarga dan hunian sementara. Kami juga terus berkoordinasi dengan lintas sektor agar penanganan berjalan efektif,” jelas Isnawa.

Sebagai bentuk respon cepat, BPBD Provinsi DKI Jakarta telah mendistribusikan bantuan logistik antara lain 100 dus air mineral, 55 paket kidsware, 19 paket family kit, serta 4 lembar terpal untuk mendukung kebutuhan dasar warga selama masa pengungsian.

Upaya penanganan kebakaran dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan 29 unit pemadam kebakaran dari Dinas Gulkarmat, unsur TRC BPBD, PMI, AGD Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, PLN, PSKB/Tagana Dinas Sosial, serta dukungan dari personel Polsek dan Koramil setempat. Koordinasi terus dilakukan untuk memastikan proses evakuasi, pelayanan kesehatan, serta distribusi bantuan berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam pendataan oleh pihak berwenang, begitu pula dengan estimasi total kerugian yang masih dalam proses perhitungan. BPBD Provinsi DKI Jakarta terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada warga terdampak serta memastikan pemulihan pascakejadian berjalan secara optimal.

Editorial Team