Jakarta, IDN Times - Putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) terhadap perkara penipuan dan pencucian uang di perusahaan agen umrah First Travel menetapkan aset sitaan barang bukti First Travel untuk dilelang.
Dalam amar putusan yang diterima IDN Times, Senin (18/11) tercatat bos First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan memiliki 116 kacamata bermerek.
Ratusan kacamata mewah yang diperkirakan bernilai hingga miliaran rupiah itu dirampas oleh negara dan akan dilelang. Berikut daftarnya.
Berikut daftar 116 kacamata mewah dengan harga fantastis yang disita dari Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman.
- 2 (dua) buah kaca mata merek Swarovski;
- 17 (tujuh belas) buah kaca mata merek Dior;
- 6 (enam) buah kaca mata merek Chanel;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Aerial;
- 4 (empat) buah kaca mata merek Mont Blanc;
- 7 (tujuh) buah kaca mata merek Dolce Gabbana;
- 2 (dua) buah kaca mata merek Prada;
- 19 (sembilan belas) buah kaca mata merek Louis Vuitton;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Linda Farrow;
- 7 (tujuh) buah kaca mata merek Fendi;
- 5 (lima) buah kaca mata merek Ray Ban;
- 3 (tiga) buah kaca mata merek Cartier;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Deviation;
- 2 (dua) buah kaca mata merek Tagheuer;
- 4 (empat) buah kaca mata merek Ermenegildo Zegna;
- 3 (tiga) buah kaca mata merek Aldo;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Bvlgari;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Moschino;
- 2 (dua) buah kaca mata merek Gucci;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Calvin Klein Jeans;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Guess;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Charles Keith;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Speedo;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Porsche Design;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Burberry;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Promod Cat;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Oakley;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Sunday Somewhere;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Lune;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Victoria Beckham;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Zegma Sport;
- 1 (satu) buah kaca mata merek Smith;
- 15 (sembilan belas) buah kaca mata tanpa merek.
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin bersikukuh agar aset First Travel dikembalikan kepada korban, bukan menjadi rampasan negara apalagi dilelang.
Burhanuddin mengatakan, seluruh tuntutan jaksa dalam kasus First Travel menginginkan sepenuhnya barang bukti dan uang bisa dikembalikan kepada korban. Karena itu, ia sempat bingung ketika pengadilan memutuskan barang bukti tersebut menjadi rampasan negara.
"Asetnya First Travel ini kita nuntut agar barang bukti dan uang yang disita dikembalikan kepada korban. Namun pengadilan, itu disita untuk negara, ini kan jadi masalah," ujar Burhanuddin saat ditemui usai mengunjungi Paguyuban Pasundan di Jalan Aceh, Kota Bandung, Minggu (17/11).
Bobroknya manajemen First Travel akhirnya terungkap. Aib perusahaan travel umrah itu justru disingkap sendiri oleh mantan karyawati mereka. Dalam pengakuannya, dia mengatakan bahwa sistem keuangan di First Travel buruk alias tidak sesuai dengan standar travel umrah, tur, dan domestik pada umumnya.
Dia juga mengakui bahwa perputaran uang di First Travel sangat buruk. Selain tidak memiliki sistem akuntansi yang layak, perusahaan juga memiliki banyak utang pada sejumlah pihak. Hal itulah yang diduga menyebabkan sejumlah calon jemaah gagal berangkat ke tanah suci. Nasib jemaah yang sudah terlanjur bahagia pun kian terkatung-katung.
Sejumlah jemaah mengakui banyak yang batal atau diundur keberangkatannya dengan alasan visanya belum jadi. Padahal, visa mereka sengaja ditahan karena First Travel masih menunggak utang. Bahkan, sejumlah jemaah mengaku diminta menyerahkan biaya tambahan supaya bisa segera diberangkatkan ke tanah suci.
Mantan karyawati tersebut juga mengaku tidak paham bagaimana First Travel bisa memberangkatkan seseorang untuk beribadah umrah dengan biaya hanya Rp14,3 juta. Padahal Kementerian Agama mematok harga Rp21 juta-Rp22 juta untuk satu orang supaya bisa berangkat umrah.
Bahkan, pada 2012, perusahaan teersebut mematok harga Rp11 juta-Rp12 juta per paket umrah. Tentunya sangat terjangkau sekaligus mustahil.