Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Agung Suganda.jpg
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda saat diwawancarai di acara Vet Vaganza IPB, Sabtu (5/7/2025). Linna Susanti/IDN Times

Intinya sih...

  • Kinerja ekspor unggas meningkat, tapi produksi susu masih rendah, meskipun Indonesia telah swasembada daging ayam dan telur. Ternak sapi dan susu di Indonesia masih tertinggal.

  • Reuni Vet Vaganza 2025 dihadiri lebih dari 1.600 alumni FKH IPB dari angkatan 1 hingga 57.

  • Reuni Vet Vaganza 2025 dideklarasikan Kesepakatan Bersama Alumni FKH IPB menegaskan kontribusi nyata alumni untuk pendidikan, profesi kedokteran hewan, dan pembangunan nasional melalui pendekatan One Health.

Bogor, IDN Times - Reuni akbar Vet Vaganza 2025 tak hanya jadi ajang nostalgia ribuan alumni Fakultas Kedokteran Hewan Institute Pertanian Bogor (IPB), tetapi juga menjadi momen strategis untuk menyuarakan komitmen besar terhadap ketahanan pangan nasional. 

Di tengah tantangan impor daging sapi dan rendahnya produksi susu nasional, alumni FKH IPB menunjukkan sinergi untuk kontribusi lebih luas.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, mengatakan Indonesia masih mengimpor sekitar 400 ribu ton daging sapi setiap tahun. Selain itu, produksi susu nasional baru mencukupi 21 persen dari kebutuhan nasional.

“Vet Vaganza 2025 ini titik awal dari kolaborasi dan sinergi. Saya mengajak seluruh alumni, khususnya dari FKH IPB, untuk bersama-sama meningkatkan sinergi mewujudkan swasembada pangan hewani, sesuai program Presiden Prabowo Subianto,” ujar Agung yang juga menerima penghargaan sebagai dokter hewan inspiratif di bidang ketahanan pangan, Sabtu (5/7/2025).

1. Kinerja ekspor unggas meningkat, tapi produksi susu masih rendah

Ilustrasi pakan unggas (Pixabay/Andreas Göllner)

Agung mengatakan meskipun Indonesia telah swasembada daging ayam dan telur, dan mencatat ekspor unggas senilai 16,8 juta dolar AS atau naik 145 persen dibanding 2023, namun Indonesia masih tertinggal untuk ternak sapi dan susu.

Karena itu, Agung mendorong perlunya investasi swasta dan peningkatan kualitas genetik dalam produksi sapi dan susu nasional. Impor sapi hidup pun tengah didorong pemerintah sebagai langkah awal menuju swasembada komoditas ini.

2. Vet Vaganza 2025 dihadiri 1.600 peserta

Foto bersama acara Vet Vaganza IPB, Sabtu (5/7/2025). Linna Susanti/IDN Times

Reuni Vet Vaganza 2025 yang digelar di Graha Widya Wisuda (GWW), IPB University, dihadiri lebih dari 1.600 alumni FKH IPB dari angkatan 1 hingga 57. Acara dimulai dengan parade budaya dan jalan santai dari kampus SKHB IPB, dilanjutkan dengan pertunjukan teater, kabaret, hingga klinik musik.

"Kegiatan ini dikemas santai agar dapat menghidupkan kembali semangat dan kebersamaan semasa kuliah," ujar Ketua Panitia, drh. Rohi.

3. Siap wujudkan one health dan swasembada pangan

ilustrasi daging sapi (unsplash.com/Madie Hamilton)

Di akhir acara, dideklarasikan Kesepakatan Bersama Alumni FKH IPB yang menegaskan kontribusi nyata alumni untuk pendidikan, profesi kedokteran hewan, dan pembangunan nasional melalui pendekatan One Health.

Kesepakatan ini ditandatangani Ketua Senat SKHB IPB, Dekan SKHB IPB, Ketua IKA FKH IPB, dan perwakilan dari seluruh angkatan. 

Ketua Steering Committee, drh. Deddy Fachrudin Kurniawan, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti kesepakatan tersebut dalam rapat IKA FKH.

“Melalui kolaborasi lintas profesi, bukan hanya sektor pertanian, tapi juga kesehatan dan lingkungan, kita ingin menjadikan Indonesia mandiri pangan,” tegas Agung Suganda.

Editorial Team