Sebut Puisi Neno Biadab, Buya Syafii: Tak Perlu Jadi Polemik

Buya Syafii mengaku pernyataannya sekadar opini

Bantul, IDN Times - Kecaman keras mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Ma'arif terhadap puisi yang dibacakan oleh Neno Warisman dalam acara Munajat 212 di lapangan Monas ditanggapi oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Beberapa waktu lalu, Buya Syafii menyebut puisi Neno biadab.

Dewan Pakar BPN Dradjad Wibowo dan juru bicara Direktorat Advokasi BPN Habiburokhman mengatakan pernyataan Buya Syafii itu berlebihan dan sangat melukai hati. Buya Syafii pun kembali menanggapi komentar BPN tersebut.

1. Tak perlu diperpanjang dan dijadikan polemik

Sebut Puisi Neno Biadab, Buya Syafii: Tak Perlu Jadi PolemikIDN Times/Daruwaskita

Buya Safii Maarif mengaku tak mau ambil pusing dengan pernyataan para petinggi BPN Prabowo-Sandi. "Tidak apa-apa, biar saja, biar saja," ujar di masjid Kampus ISI Yogyakarta, Sabtu (2/3).

Buya Syafii justru berpesan agar pendapatnya terhadap puisi Neno Warisman itu tidak dijadikan polemik. Karena, menurutnya ia hanya memberikan opini terkait puisi tersebut.

"Udahlah jangan diperpanjang," ucap Buya Syafii secara singkat.

2. BPN membela Neno Warisman

Sebut Puisi Neno Biadab, Buya Syafii: Tak Perlu Jadi PolemikIDN Times/ Amelinda Zaneta

Sebelumnya, BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membela Neno Warisman yang puisinya disebut oleh Buya Syafii Ma'arif, biadab.

"Mbak Neno sejak dulu memang dikenal, antara lain, karena puisi. Dia sering menulis dan membaca puisi. Jika sekarang dia mencontoh doa Rasulullah SAW dalam puisinya, salahnya di mana?," kata anggota Dewan Pakar BPN Prabowo-Sandiaga, Dradjad Wibowo, kepada wartawan, Jumat (1/3).

3. BPN mempertanyakan apakah Buya Syafii sedang khilaf

Sebut Puisi Neno Biadab, Buya Syafii: Tak Perlu Jadi PolemikWakil Ketua tim BPN Neno Warisman ketika membacakan puisi Munajat 212. (IDN Times/Santi Dewi)

Dradjad pun mempertanyakan apakah Buya Syafii sedang khilaf sehingga mengeluarkan pernyataan bahwa puisi tersebut biadab. Meskipun demikian, ia tetap mendoakan kebaikan bagi Buya Syafii.

"Apa Pak Syafii sedang khilaf ya? Saya mendoakan kebaikan bagi beliau," ungkap Dradjad.

Drajad menyarankan kepada mereka yang tidak setuju dengan puisi Neno Warisman untuk membuat puisi sendiri. Dia juga menggarisbawahi soal kandungan doa dalam puisi Neno yang menurutnya tidak boleh direvisi.

"Orang berkarya seni melalui puisi ya kita hormatilah. Jika tidak sepakat dengan isinya, orang bisa bikin puisi lain yang dia cocok. Yang penting tidak merevisi doa, he-he-he...," ucap politikus PAN itu.

4. Kata biadab yang dinyatakan Buya Syafii disebut BPN berlebihan dan melukai hati

Sebut Puisi Neno Biadab, Buya Syafii: Tak Perlu Jadi PolemikIDN Times/Humas dan Protokol UMY

Bukan hanya Dradjat yang memberikan pembelaan untuk Neno. Juru bicara Direktorat Advokasi BPN Prabowo-Sandiaga, Habiburokhman mengatakan pernyataan Buya Syafii berlebihan dan sangat melukai hati.

"Pernyataan Buya Syafii Maarif yang menyatakan puisi Neno Warisman biadab sangat melukai hati. Sejauh ini kami menempatkan Buya Syafii sebagai ulama dan cendekiawan berhati mulia, namun pernyataan beliau kali ini menurut saya sangat berlebihan dan cenderung tidak adil," kata Habiburokhman.

Menurut politikus Gerindra ini, kata biadab dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berkonotasi ekstrem dan dicontohkan dengan pemerkosaan anak di bawah umur. Habiburokhman sakit hati jika puisi Neno disamakan dengan pemerkosaan anak.

"Kata biadab mungkin berasal dari bahasa Persia yang berarti sekadar tidak bertata krama. Tetapi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tersebut sangat ekstrem karena bisa berarti tidak beradab dan kejam dengan contoh pemerkosaan anak di bawah umur. Sakit sekali hati kami kalau puisi Mbak Neno disamakan dengan pemerkosaan anak di bawah umur. Terlebih jika yang menyampaikannya adalah sosok yang selama ini sangat kami hormati dan kagumi," urainya.

Baca Juga: Buya Syafii: Puisi Neno Warisman Biadab

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya