Densus Penguntit: Saya Tahu Jampidsus Tangani Kasus Suami Sandra Dewi

Jakarta, IDN Times - Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88, Bripda Iqbal Mustofa mengklaim tidak mengetahui tujuan penguntitan terkait dengan perkara yang sedang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).
Hal tersebut terungkap dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) anggota Densus 88 Jawa Tengah itu yang dilihat IDN Times .
“Bahwa saya tidak mengetahui apakah surveillence terkait dengan penanganan perkara yang ditangani oleh Kejaksaan Agung,” kata Iqbal dalam BAP.
1. Bripda Iqbal hanya mengetahui perintah untuk menguntit Kejagung
Bripda Iqbal mengaku hanya mengetahui perintah untuk menguntit Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Ardiansyah.
“Yang saya tahu adalah saya disuruh untuj mengerjakan pejabat Kejaksaan Agung yaitu Jampidsus,” ujar Iqbal.
2. Bripda Iqbal juga hanya mengetahui Kejagung sedang menangani perkara korupsi timah
Bripda Iqbal juga hanya mengetahui jika Kejagung sedang menangani tindak pidana korupsi. Salah satunya, kasus korupsi timah yang menjerat suami Sandra Dewi, Harvey Moeis.
“Saya tahu kalau Jampidsus sedang menangani perkara tindak pidana korupsi salah satunya perkara suaminya Sandra Dewi,” imbuhnya.
3. Penguntitan dilakukan oleh 10 anggota Densus
Dari BAP itu juga terungkap bahwa penguntitan diduga dilakukan oleh 10 anggota Densus. Mereka memiliki grup WhatsApp bernama ‘Time Zone’.
“Bahwa yang menjadi tujuan adalah untuk sarana komunikasi tim yang mengerjakan Jampidsus,” kata Iqbal.
Mereka adalah tujuh anggota Densus Jawa Tengah yakni Briptu Ary Setyawan (Aray N2), Briptu Irfan Maulana (Otong N3), Briptu Bayu Aji (Rabai N3), Briptu Agung (Agung N4), Briptu Faizin (Faizin N3), Briptu Jadi Antoni (Jaja N3), dan Brigadir Imam.
Sedangkan dua lainnya yakni anggota Densus Jawa Barat, Briptu Doni dan Tomi Nugraha alias Fahmi.
Terkait daftar 10 anggota Densus tersebut, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana enggan membenarkan atau membantahnya.
“Saya belum dapat info itu, silahkan tanyakan ke Mabes Polri, sudah kami serahkan ke sana,” kata Ketut kepada IDN Times, Selasa (4/6/2024).
IDN Times sudah mengonfirmasi juga daftar 10 nama Densus tersebut kepada Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho sejak Selasa pukul 16.42 WIB namun hingga berita ini tayang, pesan singkat WhatsApp itu belum dijawab.