Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sudah berjalan lebih dari satu tahun. Salah satu yang menjadi ciri dari pemerintahan Prabowo yakni semakin banyak individu dengan latar belakang militer yang duduk di jabatan strategis. Ada sejumlah prajurit TNI aktif dan sudah menjadi purnawirawan yang duduk di jabatan sipil.
Terbaru yang menjadi sorotan adalah mantan anggota Komandan Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen (Purn) Handy Geniardi, yang ditunjuk menjadi Direktur Operasi PT Timah Tbk. Di dalam film dokumenter Dirty Vote 3, fenomena ini disebut militerisasi di ruang sipil.
Pakar hukum tata negara dari Universits Andalas, Padang, Feri Amsari mengatakan, keterlibatan militer tidak hanya duduk di jabatan-jabatan di instansi sipil. Militer juga dikerahkan untuk mengerjakan proyek unggulan Prabowo.
"Kita bisa melihat tugas militer tidak hanya masuk dan menjabat di ruang sipil. Tetapi, juga mengerjakan proyek-proyek mercusuar. Bahkan, segala sesuatu yang terkait dengan visi-misi presiden seperti proyek MBG, food estate juga diserahkan kepada militer, terutama di Papua," ujar Feri seperti dikutip dari YouTube Dirty Vote 3, Minggu (2/11/2025).
Ia melihat TNI coba menyosialisasikan kepada publik bahwa kini telah terjadi perluasan makna pertahanan. Padahal, kata Feri, pertahanan tidak terkait dengan urusan pangan hingga farmasi.
"Maka, wajar cerita terkait Partai Cokelat akan berlanjut dengan Partai Hijau," imbuhnya.
Berikut adalah daftar prajurit TNI aktif maupun purnawirawan yang menduduki jabatan strategis di era Pabowo-Gibran.
