Jaringan Jalan di DKI untuk Bus, Tak Lagi Utamakan Kendaraan Pribadi

Jakarta berubah jadi berorientasi transit

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang Kota, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (DCKTRP) DKI Jakarta, Merry Morfosa, memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta saat ini tak lagi mengutamakan kendaraan pribadi dengan menambah jaringan jalan di dalam kota.

Hal tersebut merupakan rencana penataan ruang Ibu Kota yang terdapat dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) DKI 2022. Sebab dalam RDTR, Jakarta sudah berorientasi transit dan digital.

"Kami tidak lagi orientasikan kendaraan pribadi, tapi bagaimana agar jalan ketersediaannya untuk meruangkan jalur-jalur bus berlajur khusus," kata Merry dalam Focus Group Discussion tentang RDTR 2022, di Jakarta, belum lama ini.

Selain itu, kata dia, RDTR juga merencanakan untuk menyiapkan angkutan-angkutan feeder ke daerah-daerah yang tak terjangkau angkutan umum.

Baca Juga: Ini Rencana Pengembangan Jaringan Angkutan Umum Jakarta di RDTR 2022

1. Masih ada rencana jaringan jalan meski tidak lagi car oriented

Jaringan Jalan di DKI untuk Bus, Tak Lagi Utamakan Kendaraan PribadiIlustrasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Merry mengatakan, saat ini, Jakarta tidak lagi mengedepankan car oriented atau berorientasi pada kendaraan pribadi.

Meskipun demikian, pihaknya masih memiliki rencana pembangunan jaringan jalan yang akan difokuskan untuk jalus bus berlajur khusus.

"Kami fokuskan di sini bagaimana ruang untuk jalur bus berlajur khusus ada alokasi ruangnya," kata dia.

Dalam rencana jaringan jalan di dalam RDTR itu, kata dia, seluruh jaringan jalan arteri dan kolektor menyediakan jalur pedestrian yang dikembangkan dengan pendekatan complete street.

Sementara jalur khusus bus yang dimaksudnya ditempatkan di jalan arteri sekunder, kolektor primer, dan kolektor sekunder.

"Jaringan jalan lokal sekunder dilalui angkutan umum berbasis jalan," katanya.

Baca Juga: Dishub DKI: Penumpang Angkutan Umum di Jakarta Masih Sangat Rendah

2. Rencana jaringan perkeretaapian

Jaringan Jalan di DKI untuk Bus, Tak Lagi Utamakan Kendaraan PribadiIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Selain itu, RDTR 2022 juga merencanakan jaringan perkeretapian di Ibu Kota. Dalam hal ini, pihaknya melihat jika suatu kawasan dilewati jalur kereta, maka nilainya menjadi lebih tinggi.

Di Jakarta, jalur perkeretaapian yang ada adalah MRT dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, LRT dari kawasan Velodrome ke Kelapa Gading, kereta rel listrik (KRL) yang menghubungkan Jakarta dengan daerah sekitar, yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, serta jalur kereta api antarkota.

Baca Juga: Kini, Keliling Jakarta Naik TJ, MRT, dan LRT Cuma Rp10 Ribu!

3. Rencana sistem pusat pelayanan

Jaringan Jalan di DKI untuk Bus, Tak Lagi Utamakan Kendaraan PribadiANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Jaringan-jaringan transportasi tersebut, kata Merry, sedianya harus menghubungkan pusat-pusat kegiatan dan pelayanan yang juga dipetakan dalam RDTR 2022.

"Kami sudah ada pusat-pusat sesuai hirearkinya, yaitu pusat pelayanan administrasi pemerintahan dan pusat pelayanan sosial ekonomi yang seluruhnya berbasis transit," kata dia.

Dalam pusat pelayanan sosial ekonomi, terdapat pusat pelayanan perkotaan di 16 lokasi, sub pusat pelayanan perkotaan di 14 lokasi, dan lingkungan di 19 lokasi.

Kemudian pusat pelayanan administrasi pemerintahan yang meliputi pusat pelayanan perkotaan di Balai Kota, sub pusat pelayanan perkotaan di 5 kantor Wali Kota dan 1 kantor Bupati, serta lingkungan di 44 kantor kecamatan.

"Semuanya sudah hirearki dan harus diintegrasikan dengan angkutan umum massal, paling tidak angkutan umum sehingga kalau mau memberikan suatu jaringan berfungsi maka yang kita hubungkan pusat-pusatnya," ujar Merry.

Dengan demikian, orang pun disebutkannya bisa bergerak mengikuti jaringan yang sudah pemerintah tetapkan.

Baca Juga: Pengamat: Jakarta Pusat Wilayah dengan Transportasi Paling Mudah

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya