Jelang Puncak Haji, Jemaah Diimbau Tak Lakukan Perjalanan Jauh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Para jemaah calon haji Indonesia diimbau tidak melakukan perjalanan jauh di Makkah, Arab Saudi menjelang puncak haji. Hal tersebut dikarenakan akan ada pemeriksaan terkait perizinan (tasrih).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Daerah Kerja Makkah, Mukhammad Khanif di Makkah, Arab Saudi, Minggu (26/6/2022).
"Jemaah haji diimbau tidak melakukan perjalanan jauh karena dimungkinkan akan ada pengecekan terkait izin perjalanan," kata Khanif, dikutip dari ANTARA, Minggu malam.
1. Jemaah jangan sampai alami kesulitan
Khanif mengatakan, imbauan tersebut diserukan agar para jemaah haji tidak mengalami kesulitan saat melaksanakan ibadah haji.
"Jangan sampai, ketika tidak ada izin untuk melakukan perjalanan, jemaah haji juga mengalami kesulitan tentang pengamanan di jalan," ujar dia.
Baca Juga: 95 Jemaah Haji di Saudi Sakit, 14 Meninggal Dunia
Baca Juga: Pemilik Hotel di Makkah Puji Sistem Layanan Haji Indonesia
2. Ada jemaah ditahan saat lakukan umrah sunah
Editor’s picks
Selain itu, imbauan para jemaah untuk tidak melakukan perjalanan jauh karena beberapa hari lalu ada kejadian rombongan jemaah yang ditahan tentang tasrih atau perizinan.
Saat itu, kata dia, ada satu rombongan yang mengambil miqat (batas) untuk umrah sunah tetapi jauh dari Kota Makkah. Akibatnya, para jemaah tersebut ditahan sehingga harus dijemput oleh maktab jemaah haji mereka.
"Ini memerlukan waktu dan akan kenyamanan jemaah. Jadi, sebelum melakukan perjalanan, semestinya jemaah ajukan permohonan izin ke maktab yang melayaninya sehingga dalam perjalanan tidak ada masalah," ujar Khanif.
3. Arab Saudi perketat pelaksanaan ibadah haji 2022
Khanif mengatakan, tahun ini Arab Saudi mengetatkan pelaksanaan ibadah haji 2022 kepada para jemaahnya, salah satunya terkait tasrih. Pengetatan tasrih tersebut juga terlihat dari aktivitas di lokasi-lokasi check point menuju Kota Makkah.
"Ini memang diperuntukkan bagi seluruh kendaraan yang masuk akan diperiksa dan ditanyakan tasrihnya. Mungkin penduduk Makkah ada pengecualian, tapi kalau dari luar pasti akan ditanya," ujar dia.
Adanya pengetatan tersebut diharapkan agar lalu lintas di Kota Makkah tidak macet menjelang puncak haji. Pasalnya, seluruh jemaah akan berangkat ke Arafah hingga proses puncak haji dan kembali lagi ke Makkah.
Baca Juga: Jemaah Haji Tertabrak Mobil di Makkah, Segera Jalani Operasi
Baca Juga: CSIIS: Mayoritas Jemaah Puas Pelayanan Haji Indonesia di Makkah