Kualitas Udara di Jakarta Hari Ini Peringkat Kelima Terburuk Dunia

Udara di Jakarta masih tidak sehat

Jakarta, IDN Times - Pada Minggu (24/9/2023), Jakarta berada di peringkat kelima kota di dunia dengan polusi udara tinggi.

Data di situs pemantauan kualitas udara, IQAir pada pukul 07.00 WIB, menunjukkan Jakarta berada di peringkat lima di bawah Kampala, Uganda; Kuching, Malaysia; Karachi, Pakistan; dan Delhi, India.

Baca Juga: Polusi Udara Merajalela, KemenPPPA Ingatkan Anak Punya Hak untuk Sehat

1. Konsentrasi PM2.5 capai 9,3 kali nilai kualitas udara WHO

Kualitas Udara di Jakarta Hari Ini Peringkat Kelima Terburuk DuniaPerbandingan langit Jakarta yang mengalami polusi dan tidak. (IDN Times/Umi Kalsum)

Sementara indeks kualitas udara Jakarta hari ini berada di angka 128 dengan polutan utama PM2.5 dan nilai konsentrasi 46,5 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).

Data IQ Air juga menyebut, konsentrasi PM2.5 di Jakarta pada Minggu, 9.3 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO sebesar 15 mikrogram per meter kubik.

Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Peringkat Satu Dunia Meski Diguyur Hujan

2. Cara lindungi diri dari polusi udara Jakarta

Kualitas Udara di Jakarta Hari Ini Peringkat Kelima Terburuk DuniaKondisi langit Jakarta pada Rabu (23/8/2023). (IDN Times/Umi Kalsum)

IQ Air juga merekomendasikan setiap warga untuk dapat melindungi diri dari polusi udara Jakarta.

Kelompok sensitif disarankan agar tetap memakai masker di luar. Kemudian, warga juga diminta menutup jendela untuk hindari udara kotor.

Selanjutnya agar menyalakan penyaring udara di dalam ruangan dan mengurangi aktivitas outdoor.

Baca Juga: Kasus ISPA Melonjak Imbas Polusi, Pasien Anak sampai Waiting List di IGD

3. Intensifkan penyiraman air

Kualitas Udara di Jakarta Hari Ini Peringkat Kelima Terburuk DuniaKondisi langit Jakarta yang masih berpolusi pada Rabu (23/8/2023). (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menanggulangi polusi udara. Salah satunya adalah dengan mengintensifkan penyiraman air di jalan-jalan protokol.

Selain itu, Pemprov DKI juga memperbanyak pemasangan generator kabut air (water mist)

"Bersamaan siram jalan dengan water mist dengan skala lebih luas," ujar Juru Bicara Satuan Tugas (Jubir Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara Pemprov DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Timbulkan Polusi, DLH DKI Awasi Cerobong Dua Industri Kelapa Sawit

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya