Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa Ini

Kurikulum Merdeka untuk menyiapkan generasi untuk masa depan

Jakarta, IDN Times - Kurikulum Merdeka saat ini tengah digaungkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai acuan pendidikan di Tanah Air.

Kurikulum Merdeka mulai diterapkan pada tahun ajaran 2021/2022 dengan 2.491 sekolah penggerak dan 901 SMK Pusat Keunggulan yang mengikutinya. Pelaksanaannya diawali oleh program sekolah unggulan.

Hal itu juga mulai dilakukan menyusul adanya pandemik COVID-19 yang membuat sekolah harus melaksanakan pembelajaran online sehingga kurikulum pun disesuaikan dengan meenerapkan kurikulum darurat.

Kemendikbudristek menyebut, hal itu dimulai dengan melakukan penyederhanaan materi-materi yang lebih esensial yang diperlukan.

Hal tersebut pun menjadi latar belakang terbentuknya proses Kurikulum Merdeka yang dimulai dengan membuka Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri.

Lebih lanjut tentang Kurikulum Merdeka, IDN Times berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemenidkbudirstek, Kiki Yuliati, saat melakukan media visit ke IDN Times pada Selasa (13/6/2023).

Berikut wawancaranya!

Baca Juga: Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka Bantu Asah Potensi Murid

1. Apa tujuan penerapan Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa IniAswin Wihdiyanto, Plt. Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (kiri) dan Dr. Ir. Kiki Yuliati M.Sc, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek (kanan). (IDN Times/Deti Mega P.)

Kurikulum Merdeka itu sangat membantu pengasahan potensi-potensi (murid). Beberapa waktu lalu kami berdiskusi dengan Putri Ariani (peserta America's Got Talent asal Indonesia). Kami ingin dapat masukan dari Putri langsung, pendidikan seperti apa yang ia inginkan. Putri masuk ke SMK tahun 2020, persis saat pandemik. Persis saat Kurikulum Merdeka diluncurkan, dia jadi saksi hidup yang menjalani Kurikulum Merdeka.

Yang sangat diapresiasi oleh Putri adalah bagaimana gurunya tidak menekankan target tertentu. Jadi Anda punya potensi apa, itu yang diasah. Jadi gurunya gak harus kamu ke sini-sini, tapi sebaliknya, kamu punya apa? Itu yang diasah. Jadi Putri merasa diapresiasi.

Kemudian Kurikulum Merdeka memungkinkan juga gurunya untuk mengakui berbagai pembelajaran yang diperoleh Putri di luar kelasnya sebagai pembelajaran di kurikulumnya. Karena gurunya lebih leluasa untuk merancang pembelajaran seperti apa.

Putri menunjukkan foto dia di Amerika, waktu di acara America's Got Talent pakai bet praktek kerja lapangan (PKL). 'Jadi aku udah selesai Bu, PKL-nya', karena dulu udah boleh PKL dan PKL terjauh karena di Amerika. Ada betnya yang menunjukkan dia sudah menjalankan PKL.

2. Apa yang melatarbelakangi penerapan Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa Inihttp://ikpni.or.id/pahlawan/ki-hadjar-dewantara/

Kami melakukan rekontekstualisasi dari filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara untuk masa depan. Jadi filosofinya, sama seperti halnya, pelajaran kita wajib hormati orangtua, hukumnya sama, wajib menghormati.

Filosofi pendidikannya tetap filosofi Ki Hadjar Dewantara dan konteks penerapannya untuk masa kini dan masa depan kita sesuaikan, ini yang kita sebut sekarang Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: Tahun 2023, Ada 306.995 Satuan Pendidikan Mendaftar Kurikulum Merdeka

3. Bagaimana pendapat Kemendikbudristek tentang adanya istilah ganti menteri ganti kurikulum?

Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa IniMendikbud Nadiem Anwar Makarim menerima penghargaan Indonesia Government Procurement Awards dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Instagram.com/nadiemmakarim)

Ada satu stigma yang menyampaikan bahwa ganti menteri, ganti kurikulum. Apa iya kita mau mengajari anak-anak kita yang nantinya akan mengambil peran di masyarakat 10-20 tahun yang akan datang dengan kurikulum ibu-bapaknya? Gak boleh berubah.

Masa sih gak boleh berubah? Teknologi berubah, situasi masyarakat berubah, dan tantangan ke depan yang akan anak-anak hadapi juga akan berubah. Mau tidak mau, kurikulum itu mestinya dinamis. Sedinamis kehidupan kita. Semakin dinamis kehidupan kita, mestinya semakin dinamis juga kurikulum.

4. Mengapa harus ada Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa IniSiswa-siswa SMK Bagimu Negeriku di Jalan Palir Raya No 66--68 Podorejo, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. (dok. SMK Bagimu Negeriku)

Mungkin ada juga pertanyaan, apa yang salah dengan pendidikan kita sehingga bikin Kurikulum Merdeka? Gak ada yang salah dengan yang lalu. Zaman kan memang berubah. Zaman dulu, kebutuhan pekerjaan, mau kerja di bank, sudah, kompetensinya seperti ini karena semua bank sama, mintanya sama.

Era industrialisasi yang uniform, jadi semuanya sama semua sektor pekerjaan sama, maka pendidikan mengikuti. Jadi yang lulus dari sini harus bisa ini, ya, sama semua. Itu yang membedakan kenapa kami melakukan transformasi dengan Kurikulum Merdeka karena tuntutan zamannya sudah berbeda.

Jadi tidak ada yang salah dengan kurikulum lalu, yang terbaik yang kami pikirkan pada masa ini adalah Kurikulum Merdeka.

Kebijakan besarnya adalah menyiapkan generasi-generasi ini untuk masa depan. Para guru mengajari siswanya menghadapi tantangan yang gurunya sendiri tidak tahu jawabannya seperti apa.

Baca Juga: Puncak Festival Kurikulum Merdeka Digelar 26 Juni 2023 di Jakarta

5. Apa perbedaan Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya?

Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa IniModel memeragakan busana rancangan siswa SMK kegiatan Ruang Kreatif: Batik Kudus in Fashion, Sabtu (13/8/2022). (dok. Djarum Foundation)

Sebelum Kurikulum Merdeka kan teori dulu, sedangkan project base dalam konsep praktikum. Jadi dia belajar teori dulu, sudah itu dia coba. Ini (Kurikulum Merdeka) tidak, (dilakukan) sekaligus. Ini urusannya proyek yang harus diselesaikan, dia gunakan teori yang sudah dia kuasai. Boleh jadi, dia harus mengeksplor yang baru, yang belum dapat karena tantangannya lebih kompleks dari teori yang sudah dikuasai, sambil dia terapkan teori yang dia kuasai tadi untuk menyelesaikan proyeknya.

Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran berkelompok karena vokasi sangat diuntungkan dari situ. Karena hampir semua jenis pekerjaan tidak bisa selesai sendiri. Mereka dilatih, dibiasakan untuk bekerja sama. Bagi tugas, bikin perencanaan. Jadi kalau project base selesai dalam 2 minggu, dia udah bikin perencanaan, kapan mengerjakannya, di mana dengan siapa, bagi tugas. Itu satu dampak ikutan positif dari Kurikulum Merdeka yang Production Base Learning (PBL).

6. Bagaimana korelasi Kurikulum Merdeka dengan pendidikan yang diterima murid?

Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa IniSMK Bagimu Negeriku di Jalan Palir Raya No 66--68 Podorejo, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. (dok. SMK Bagimu Negeriku)

Kurikulum Merdeka lebih banyak praktik. SMK sangat diuntungkan dengan Kurikulum Merdeka karena saling satu strategi dan metode pembelajaran yang dikedepankan Kurikulum Merdeka itu project base learning.

Jadi siswa belajar berdasarkan satu proyek tertentu menggunakan konsep-konsep yang dia pahami dari ilmunya untuk selesaikan proyeknya. SMK jadi sangat diuntungkan karena praktikum tidak lagi terpisah dari belajar teori. Jadi dia belajar teorinya sekaligus belajar bagaimana implementasi dalam project base. Bahkan dengan SMK Pusat Keunggulan yang tadinya namanya project base learning sekarang sudah production base learning.

Jadi dia sudah betul-betul memproduksi barang. Kalau tadinya dia bikin kue untuk praktikum, enak gak enak selesai di situ. Tapi ketika bikin kue sekarang sebagai production base learning, kuenya harus enak, harus bisa diterima oleh pelanggannya.

Itu jadi sangat positif untuk pendidikan vokasi. Jadi Kurikulum Merdeka dengan pendekatan PBL-nya itu sangat membuat pendidikan di SMK lebih efektif dan efisien. Kita tidak perlu lagi memisahkan teori dan praktik. Pada banyak kasus, belajar bareng saja langsung memahami konsep dan penerapannya.

7. Bagaimana dengan sekolah-sekolah di 3T menerapkan Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa IniIlustrasi rumah (IDN Times/Lia Hutasoit)

Menariknya, justru paradigma atau stigma kita mereka yang ada di remote itu susah, ternyata tidak. Dari data kami, kecepatan adopsi Kurikulum Merdeka ini betul-betul merata di berbagai tempat dan betul-betul sifatnya spesifik pada satuan-satuan pendidikan.

Apakah dia berada di daerah terpencil atau tidak, tidak menentukan. Itu yang menarik karena sekolah-sekolah ini belajar dari temannya, berdiskusi dengan sesama guru. Lalu mereka bilang kenapa tidak? Oke, mereka daftar. Jadi paradigma sebelumnya yang kita berpikir kesulitan, ternyata mereka cukup baik adopsi kurikulum ini.

8. Apa hal yang ingin dicapai dengan Kurikulum Merdeka ini?

Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa IniIDN Times/Aji

Goals-nya kembali ke Ki Hadjar Dewantara dan sebetulnya ini sedang digaungkan secara global, life long learning, pembelajar sepanjang hayat. Karena dunia begitu dinamis, kita berharap setiap individu kita mampu belajar dengan situasi apapun, kapanpun, baik dia sedang di sekolah maupun luar sekolah.

Kami menyadari betul waktu kita sedang bekerja kan selalu harus tetap belajar lagi, belajar lagi. Untuk menjadikan seseorang pembelajar sepanjang hayat, proses belajar itu harus menyenangkan. Dia harus senang kalau dikasih tantangan baru, diminta cari sesuatu yang baru.

Kurikulum Merdeka tujuannya adalah untuk membuat belajar itu menyenangkan. Memberikan bekal learning how to learn dan learning how to think, sedemikian rupa sehingga lulusan kita anak-anak Indonesia yang ikut sistem pendidikan ini menjadi pembelajar sepanjang hayat.

9. Bagaimana evaluasi Kurikulum Merdeka setelah 2 tahun berjalan?

Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa IniPara murid membaca buku (Tanoto Foundation)

Evaluasi kita harus bicara dampak dan dampak itu sekarang ada yang sudah kelihatan karena dia sudah di kelas 7, ada yang masih dalam proses. Jadi kita melihat pada dampak proses, bukan outcome yang sifatnya 'terus bagaimana' karena baru 2 tahun?

Jadi kita berbicara dampak proses. Dampak proses adalah berapa guru yang mengambil insiatif untuk sharing dengan temannya? Berapa banyak anak-anak yang lebih menikmati proses belajarnya. Dulu (pergi) sekolah sedih, sekarang senang. Itu sesuatu yang terkejar, memang belajar itu jadi menyenangkan.

Kemudian evaluasi lain yang kami lihat adalah keikutsertaan sekolah ternyata tidak dibatasi oleh kondiai geografis. Menurut kami, itu suatu keberhasilan karena ternyata dengan situasi Indonesia geografis seperti ini. Kurikulum Merdeka bisa diadopsi di manapun. Dalam proses ini, kami jadi melakukan penyesuaian-penyesuaian dari berbagai evaluasi. Misalnya, apa yang perlu kita evaluasi. Kelihatan nih di sini ada yang ketinggalan, kita fasilitasi di sana.

Kalau di pendidikan vokasi, kompetensi guru. Muridnya secepat itu belajar, gurunya juga harus cepat. Maka balai-balai kami yang ditugasi untuk melakukan upskilling dan recycling guru SMK itu harus diperbesar kapasitasnya.

Berarti kapasitas guru, pelatihan guru harus lebih baik karena teknologi semakin cepat berubah, muridnya semakin cepat pintar, gurunya, ya, harus lebih cepat.

Evaluasi lain, sertifikasi (kalau di vokasi) tidak cukup muridnya saja yang disertifikasi, gurunya pun harus disertifikasi. Tidak cukup hanya muridnya yang dapat pengalaman industri magang, gurunya pun harus punya persepektif industri seperti apa. Maka, kita rancang program sekarang, gurunya bisa magang. Jadi bukan hanya muridnya. Jadi dari proses evaluasi itu, itu yang kami lakukan.

Jadi proses-proses yang kami yakini akan memperbaiki kinerja sistem secara keseluruhan, karena kami melihat, kami gak bisa lihat outcome. Hasil ditentukan oleh proses. Jadi yang kami jaga proses. Kalau prosesnya benar, mestinya hasilnya benar. Tapi kita tidak bisa ambil ke hasil tanpa menjaga proses, takutnya menghalalkan segala cara untuk sampai ke ujung. Kami gak mau, kami harus pastikan prosesnya benar.

10. Kurikulum sudah baik. Apa faktor yang menyebabkan masih adanya gap antara sekolah dan lapangan pekerjaan?

Kurikulum Merdeka yang Terbaik Bagi Masa IniSiswa SMK Swadhipa Natar menanti kedatangan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Jumat (5/5/2023) pagi. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Gap ada 2 jenis yang paling nyata. Bisa kompetensi, bisa ketersediaan lapangan kerja. Jumlah siswa SMK sekitar 5 juta. Kalau dibagi 3 tahun, per tahun harus lulus sekitar 1,5 juta lulusan SMK masuk lapangan kerja.

Berapa lapangan kerja yang tersedia untuk SMK per tahun? Di mana? Bisa jadi, lulusan SMK-nya ada di Jakarta tapi ternyata kebutuhannya ada di provinsi lain. Jadi miss match itu bisa dari sisi jumlah dan kompetensi.

Nah, karena dari sisi ketersediaan lapangan kerja tidak dalam kendali kami, kami tidak bisa memastikan, maka dalam kendali kami mengurangi sekecil. Mungkin kesenjangan kompetensi dengan lapangan kerja. Ini yang sedang kami lakukan.

Kalau lihat data sakernas, betul, posisinya terbanyak yang kita tidak tahu penyebabnya apakah karena gap tadi. Namun yang menggembirakan, penurunan penganggurannya terbanyak di SMK.

Data sakernas menunjukkan hal perbaikan, jumlah pengangguran total menurun. Ini yang bisa jadi tanda bahwa lapangan kerja semakin banyak dan penurunan terbesar itu pada SMK. Itu menggembirakan dan yang sekarang sedang kami lakukan, terus diskusi dengan Kemenperin, Kemendag, Kemenaker untuk memastikan.

Kita bicara supply demand. Supply kami sekian juta, nah demand-nya berapa? Itu yang sedang terus kami lakukan sambil konsentrasi kami lebih pada mengurangi kesenjangan kompetensi.

Baca Juga: Nadiem Hapus Tes Calistung, P2G Minta Kemendikbud Atur Sanksi  

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya