Di Balik Undangan Gibran Bermain Kuda di Kediaman Prabowo

06 Jun 2022, 07:00 WIB

Gibran Rakabuming Raka (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Jakarta, IDN Times - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku diundang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk berkunjung ke rumahnya di Hambalang, Bogor.

Tawaran itu disampaikan Prabowo ketika bertemu Gibran di tengah acara pernikahan adik Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman.

"Kemarin di acara pernikahan (Idayati-Anwar), kami ketemu. Sempat ngobrol, lalu ditanya kapan mau ke Hambalang. Nanti, diajak naik kuda," ungkap Gibran kepada media di Balai Kota Solo seperti dikutip dari kantor berita ANTARA, Minggu (5/6/2022).

Gibran mengaku siap bila diundang Prabowo ke Hambalang. Tetapi, ia akan menyesuaikan dengan waktu Ketua Umum Partai Gerindra itu. Dia mengaku tak perlu berlatih naik kuda terlebih dahulu, sebab kuda-kuda milik Prabowo kuda pilihan.

"Ngapain latihan (berkuda). Justru saya ke sana tanpa persiapan karena mau diajari oleh Pak Menhan (Prabowo)," tutur dia.

Lalu, apa makna di balik ajakan Prabowo untuk berkuda bersama Gibran di Hambalang?

1. Prabowo diduga ingin menjadi mentor politik bagi Gibran

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika memberikan penghormatan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Merauke, Papua (www.instagram.com/@prabowo)

Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai tawaran Prabowo kepada Gibran menandakan eratnya hubungan Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan Jokowi. Selain itu, Adi juga menganalisis tawaran diajari naik kuda bisa dimaknai bahwa Prabowo siap membimbing Gibran di dunia politik.

"Itu bisa menandakan bahwa Prabowo siap membimbing Gibran 100 persen agar menjadi politikus besar di masa mendatang," ungkap Adi ketika dihubungi pada Sabtu, 4 Juni 2022.

Ia menilai tangan dingin Prabowo di dunia politik terbukti telah menghasilkan politikus dan pejabat publik andal. Dua di antaranya Jokowi dan Anies Baswedan. Keduanya sama-sama punya pengalaman duduk sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Polesan tangan dingin Prabowo kan terbukti ampuh melahirkan beberapa pemimpin besar. Contohnya, Jokowi bisa sukses menjadi DKI 1 kan karena ada kiprah Prabowo juga. Selain, tentunya berkat dukungan dari Megawati. Anies Baswedan juga merupakan berkat tangan dingin Prabowo, sehingga ia bisa mengalahkan figur kuat seperti Ahok," tuturnya.

2. Prabowo akan bantu Gibran maju di Pilgub DKI Jakarta?

Prabowo Subianto (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Di sisi lain, Adi tak menampik Prabowo juga tengah menatap rencana pilkada pada 2024. Menurut dia, tawaran untuk diajari berkuda bukan tawaran biasa. Itu sangat jarang terjadi.

"Sangat jarang Prabowo menawarkan diri melatih seseorang untuk berkuda. Gibran pasti dianggap spesial bagi Prabowo, karena ia anak presiden yang bisa mengulang kembali kisah sukses Jokowi," kata dia.

3. Prabowo termasuk salah satu menteri yang minta restu Jokowi untuk maju pemilu 2024

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Sementara, nama Prabowo disebut-sebut merupakan satu dari empat menteri yang telah meminta izin kepada Jokowi agar bisa maju dalam pemilu 2024. Prabowo disebut meminta restu untuk kembali mencalonkan diri jadi presiden.

Hal itu disampaikan politikus senior PDI Perjuangan, Panda Nababan, ketika berbicara di program siniar politik.

"Kalau yang ku dengar cerita, Pak Jokowi sudah bertanya (ke para menterinya). Airlangga mau maju atau gak (di Pemilu 2024). Jawabannya, (Airlangga) mau maju. Dia tanya Sandiaga Uno, katanya maju. Dia tanya Erick (Thohir), mau maju, dia tanya Puan (Maharani), dia bilang maju (di Pemilu 2024). Dia tanya Prabowo, dijawab saya maju dengan izin Bapak," ungkap Panda ketika berbicara di program siniar Total Politik yang dikutip, 19 April 2022.

Pernyataan Panda itu untuk memberikan ketegasan ke publik bahwa Jokowi tak ingin maju lagi dalam Pemilu 2024. Namun, usai pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh, Prabowo justru menunjukkan indikasi tak lagi ngotot maju pemilu 2024 sebagai capres. Ia bahkan membuka diri bila harus mengusung kandidat lain.

"Yang pasti ia harus sosok yang sungguh-sungguh komit dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 seutuhnya. Tidak sebagai mantra, tapi seutuhnya. Saya kira itu kriteria yang paling penting," ungkap Prabowo di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, 1 Juni 2022.

"Kalau bisa yang berpengalaman. Tapi, gak harus Prabowo juga. Bisa siapa saja," katanya.