Inovasi Program di Bidang Keagamaan dari Pemprov Jawa Barat

Bersinergi dengan industri pendidikan setempat

Tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur dan tempat wisata, banyak upaya yang bisa dilakukan untuk memajukan suatu daerah. Salah satunya dari segi keagamaan dan juga pendidikan. Hal itu pula yang telah dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Barat selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil.

Program keagamaan banyak dicetuskan, mulai dari untuk pesantren-pesantren di Provinsi Jawa Barat, hingga gerakan untuk membudayakan mengaji di kalangan anak muda. Selain untuk menjunjung tinggi tiang agama Islam khususnya, juga bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu agama masyarakat Provinsi Jawa Barat.

Lantas, program bermanfaat apa saja yang telah dilakukan? Bagaimana respons masyarakat terhadap program yang bertujuan untuk mewujudkan #JabarJuara tersebut? Simak ulasannya, yuk!

1. One Pesantren One Product

Inovasi Program di Bidang Keagamaan dari Pemprov Jawa BaratKemenag Depok sosialisasi program OPOP (jabar.kemenag.go.id)

Program keagamaan yang pertama ada One Pesantren One Product (OPOP). Ini merupakan salah satu program kerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin. Dilansir jabar.kemenag, OPOP bertujuan menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat, dan pondok pesantren itu sendiri.

Terutama, kemandirian dari segi ekonomi, melalui pengembangan produk unggulan, koperasi, serta bidang usaha yang dijalankan oleh para santri. Pondok pesantren yang terpilih akan mendapat pembinaan untuk mengembangkan usaha, bersinergi dalam jaringan bisnis potensial, hingga nantinya bisa menjadi pondok pesantren yang mandiri.

Dilansir jabar.kemenag pula, target OPOP selama lima tahun ini bisa diikuti oleh 5.000 pondok pesantren. Dengan begitu, nantinya dalam waktu 10 tahun memungkinkan seluruh pondok pesantren yang ada di Provinsi Jawa Barat bisa berpartisipasi mengikuti OPOP ini.

Baca Juga: 3 Wujud Kepedulian Pemerintah Jawa Barat di Bidang Olahraga 

2. Maghrib Mengaji

Inovasi Program di Bidang Keagamaan dari Pemprov Jawa BaratGubernur Jabar Luncurkan Maghrib Mengaji (bappeda.jabarprov.go.id)

Program keagamaan kedua yang digagas pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah Maghrib Mengaji. Dilansir bappeda.jabarprov, program ini bagian dari 10 Program Keumatan Jawa Barat, yang telah dibahas Gubernur Ridwan Kamil dengan para kiai dan ulama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. Gerakan ini bertujuan menghimbau masyarakat kota Bandung khususnya, agar setiap anak-anak usia sekolah belajar dan memahami Al Qur'an pada waktu setelah salat Maghrib sampai menjelang salat Isya.

Apalagi kegiatan mengaji setelah salat Maghrib sebenarnya sudah menjadi tradisi masa kecil di Indonesia. Namun seiring waktu dan berkembangnya zaman, tradisi ini mulai tidak dilakukan apalagi pada anak-anak zaman sekarang. Gak heran Kakemenag Kota Bandung, Dr. H. Yusuf, M.Pd, memberikan apresiasi dan dukungan untuk program ini.

Dilansir jabar.kemenag, Kakemenag Kota Bandung yang berharap program ini dapat menangkal pengaruh negatif yang ditayangkan oleh "lima layar". Di mana lima layar yang dimaksud adalah layar televisi, layar telepon seluler (ponsel), layar internet, komik, dan majalah.

3. Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz)

Inovasi Program di Bidang Keagamaan dari Pemprov Jawa BaratBupati Ciamis sosialisasi program keagamaan Jabar (jabarprov.go.id)

Program keagamaan yang ketiga adalah Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha), di mana pelatihan ini diharapkan meningkatkan minat generasi muda dalam membaca Al Qur'an. Selain itu, diharapkan juga mampu melahirkan hafiz dan hafizah dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat. Kemudian, nantinya hafiz dan hafizah lulusan Sadesha akan diperbantukan di desa-desa untuk melatih anak-anak lain untuk menjadi penghafal Al Qur'an.

Seperti dilansir bekasikab, sebanyak 38 hafiz asal Kabupaten Bekasi mengikuti program Sadesha ini. Ternyata, program Sadesha ini juga sejalan dengan program beasiswa bagi para penghafal Al Qur'an yang digagas oleh Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, pada 2021. Gak heran jika program Sadesha ini begitu ramai diikuti di Provinsi Jawa Barat.

Ke depannya akan masih banyak lagi program-program keagamaan menginspirasi yang siap dicetuskan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dan harapannya tidak hanya memotivasi masyarakat Jabar saja, tetapi bisa menginspirasi pemerintah provinsi lainnya untuk menggagas program serupa atau bahkan lebih bagus lagi. Semua program ini dibuat dan dijalankan untuk mewujudkan #JabarJuara!

Baca Juga: 3 Aplikasi Karya Pemprov Jabar, Bukti Teknologi Mereka Kian Maju! 

diana hasna Photo Writer diana hasna

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya