1.500 Pohon di Depok Dipasang Barcode, untuk Pelestarian dan Edukasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok melakukan terobosan dengan memasang barcode di pohon yang tumbuh di Depok. Pemkot Depok menghabiskan anggaran hingga puluhan juta untuk edukasi dan pelestarian pohon.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan pemasangan barcode di pohon sejalan dengan peraturan di Kota Depok dalam menjaga kelestarian, dan edukasi masyarakat tentang pohon. Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2022 tentang Perlindungan Pohon.
"Jadi bentuk perlindungan pohon secara khusus," ujar Idris kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
Baca Juga: Keren, Laos Berkunjung ke Depok Belajar Kelola Limbah Rumah Tangga
1. Anggaran pemasangan barcode di pohon sebesar Rp40 juta
Penggunaan barcode pada pohon di Kota Depok menggunakan dana dari Anggaran Pendapaan dan Belanja Daerah (APBD).
“Sistem dan barcode-nya itu terbilang murah, cuma Rp40 jutaan,” kata Idris.
Idris menuturkan, pemasangan barcode melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Pohon yang telah diberikan barcode berada di Jalan Raya Juanda dan Jalan Raya Margonda.
“Pohon yang telah diberikan barcode sebanyak 1.500 pohon,” tutur dia.
2. DLHK Kota Depok akan menambahkan barcode pada 200 pohon
Editor’s picks
Sementara, Kepala DLHK Kota Depok, Ety Suryahati, mengatakan pemasangan barcode di pohon akan terus ditambah hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Pemasangan barcode pada pohon ya sebanyak-banyaknya, kami akan merambah ke fasilitas publik lainnya," ujar Ety.
Ety menjelaskan, DLHK Kota Depok berencana memasang barcode pada pohon yang berada di Taman Lembah Gurame, Taman Mawar, dan Jatijajar.
"Sebanyak 200 pohon akan diberikan kembali barcode, begitu juga dengan pohon yang ada di alun-alun Kota Depok," jelas Ety.
Baca Juga: Viral Dugaan Pungli Perpanjangan SIM di Polres Depok, Ini Kata Polisi
3. Data pohon disajikan secara digital
Ety menjelaskan, pemasangan barcode memudahkan masyarakat, khususnya pelajar mengetahui jenis pohon, peta, titik koordinasi, dan jumlah pohon. Nantinya masyarakat dapat mengakses melalui aplikasi secara digital.
"Datanya diberikan secara digital tinggal mengscane barcode yang ada di pohon," ungkap dia.
Ety menambahkan, pemasangan barcode di pohon tidak ada pemilihan khusus. Selain memberikan edukasi tentang pohon, DLHK juga mengkampanyekan manfaat pohon, sehingga masyarakat tidak menebang pohon secara sembarangan.
"Karena sembilan pohon yang tumbuh dengan rimbun dapat menghasilkan oksigen untuk masyarakat," ujar dia.