Gegara Dimarahi, Tersangka Bunuh Ibu dalam Insiden Keluarga Berdarah

Tersangka kesal selalu dimarahi sejak kecil

Depok, IDN Times - Pelaku pembunuhan terhadap ibu kandung dalam insiden keluarga bersimbah darah di Depok, Rifki Azis Ramadhan, mengakui perbuatannya. Rifki mengaku sakit hati hingga akhirnya tega menghabisi nyawa ibunya dalam insiden yang terjadi di rumahnya, kawasan Tapos, Kota Depok.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tersangka ternyata sempat dimarahi sehari sebelum kejadian. Hingga akhirnya, pada Kamis (10/8/2023), tersangka tega melakukan perbuatannya.

"Tersangka ini, sehari sebelumnya sempat dimarahi kedua orang tuanya. Dimarahi dan ada kata-kata kurang enak yang tidak bisa diterima tersangka," ujar Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharjo, kepada IDN Times , Jumat malam (11/8/2023).

1. Dianggap anak yang tak bisa bikin bangga

Gegara Dimarahi, Tersangka Bunuh Ibu dalam Insiden Keluarga BerdarahKapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharjo memperlihat barang bukti yang digunakan tersangka menghabisi nyawa ibu kandungnya. (IDNTimes/Dicky)

Dalam pemeriksaan, pelaku menyatakan sudah sering dimarahi orang tuanya sejak kecil. Ada dendam yang membekas di dalam dirinya, karena fakta tersebut.

Rifki juga selalu teringat kata-kata orang tuanya saat marah kepadanya. Hingga akhirnya, hal itu yang memicunya untuk membunuh ibu dan melukai ayahnya.

"Dendam itu awalnya dari tersangka sejak SMP atau SD, sering dimarahi. Dia dimarahi terus oleh orang tuanya. Tersangka itu, menurut pengakuannya, dimarahinya seperti ini, 'Lu dari lahir sampai detik ini, coba sebutkan satu saja, apa yang membuat orang tuamu bangga?'," kata Arief.

Baca Juga: Tersangka Kasus Keluarga Bersimbah Darah di Depok Ditangkap

2. Kesal dituding tidak transparan soal keuangan usaha keluarga

Gegara Dimarahi, Tersangka Bunuh Ibu dalam Insiden Keluarga BerdarahGedung usaha pengolahan kardus kemasan milik keluarga tersangka yang menewaskan ibu kandungnya, diwilayah Tapos, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Arief mengungkapkan, tersangka sempat diberikan kepercayaan oleh orang tuanya untuk mengelola bisnis keluarga, yakni pengelolaan kardus. Namun, terjadi permasalahan keuangan pada pengelolaan tersebut dan menganggap tersangka tidak transparan. Karena tudingan itu, tersangka akhirnya naik pitam.

"Orang tuanya menganggap ada yang disembunyikan, akhirnya menuduh ke tersangka ini, agar lebih terbuka tentang keuangan dari usaha tersebut. Ibunya lebih dulu dibunuh, selang 15 menit tersangka melukai ayahnya," kata Arief.

3. Ibu tersangka mengalami luka pada bagian leher

Gegara Dimarahi, Tersangka Bunuh Ibu dalam Insiden Keluarga BerdarahKantor Polsek Cimanggis di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Arief menuturkan, tersangka menusuk ibunya dengan pisau ke bagian organ vital sebanyak 50 kali. Usai membunuh ibunya, sekitar 15 menit kemudian, tersangka melihat ayahnya memasuki area dalam rumah. Saat ayahnya masuk ke dalam rumah, tersangka langsung menyerang ayahnya menggunakan golok pada bagian tumpul golok tersebut.

"Tersangka menusuk menggunakan pisau, mengenai leher, kemudian dada, paha, yang tentunya mengenai organ vital korban. Setelahnya, langsung melakukan pembacokan dengan golok, namun awalnya tersangka menggunakan bagian tumpul di bagian kepala," kata Arief.

Baca Juga: Istri Bos Kardus Tewas di Depok, Dipicu Cekcok Masalah Usaha Keluarga

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya