Heboh Kabar BBM Naik, Antrean Mengular di Sejumlah SPBU Depok

Rela ikut antrian demi mendapatkan BBM murah

Depok, IDN Times - Antrean panjang terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Depok. Hal ini terjadi karena adanya kabar kalau pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Kamis (1/9/2022).

Salah seorang warga, Rohim, mengaku mendapatkan informasi BBM akan naik besok. Makanya, dia rela antre agar mendapatkan BBM dengan harga sekarang.

"Infonya, harga Pertalite mau naik. Makanya, saya ikut antre, mumpung belum naik," ujar Rohim saat ditemui IDN Times, Rabu (32/8/2022).

Baca Juga: Bansos untuk Kompensasi Kenaikan BBM dari Jokowi Dinilai Terlalu Kecil

1. Kenaikan BBM dinilai berdampak kepada harga kebutuhan pokok

Heboh Kabar BBM Naik, Antrean Mengular di Sejumlah SPBU DepokWarga saat mengisi BBM di SPBU Jalan Raya Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Rohim sudah antre selama 15 menit. Namun, menurutnya kali ini antrean lebih ramai ketimbang hari sebelumnya. Sebab, warga lain mendengar kabar serupa.

"Info di media sosial yang diterima, mulai 1 September harga Pertalite jadi Rp10 ribu per liter," ujar Rohim.

Rohim pun meminta agar Pemerintah Pusat dapat lebih bijak sebelum memutuskan kenaikan BBM, yang dinilai akan memberatkan masyarakat. Menurutnya, kenaikan BBM bisa saja memicu harga kebutuhan pokok lainnya sehingga akan menyulitkan masyarakat.

"Kalau BBM naik, pasti kebutuhan pokok kena imbasnya. Sebab, distribusi menggunakan kendaraan, otomatis berpengaruh kepada kebutuhan bensin. Telur saja sekarang masih mahal, apalagi kalau BBM naik," kata Rohim.

2. Masyarakat mulai khawatir

Heboh Kabar BBM Naik, Antrean Mengular di Sejumlah SPBU DepokSejumlah pengendara sepeda motor tampak mengantri untuk mengisi BBM sebelum terjadi kenaikan harga di SPBU. (IDNTimes/Dicky)

Hal yang sama diutarakan pengendara motor lainnya, Ilham. Dia menyatakan kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM diambil tanpa mendengarkan keluhan masyarakat. Padahal, dari sudut pandangnya, saat ini masyarakat Indonesia masih berada dalam fase pemulihan usai dihantam pandemik COVID-19. 

"Warga baru mau pulih, namun sekarang pemerintah malah berencana menaikkan harga BBM. Sama saja baru bisa napas, lalu dicekik lagi," kata Ilham.

Ilham menjelaskan, secara tidak langsung BBM sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Dia mencontohkan, masyarakat yang ingin bekerja atau membuka usaha menggunakan moda transportasi pribadi, salah satunya motor.

"Walaupun pemerintah berencana memberikan keringanan berupa subsidi kepada pengendara motor, namun tetap tidak akan berpengaruh dengan kenaikan harga, apabila BBM tetap naik," jelas Ilham.

3. Masih ditemukan kendaraan mewah mengisi BBM bersubsidi

Heboh Kabar BBM Naik, Antrean Mengular di Sejumlah SPBU DepokSalah satu kendaraan katagori mewah tampak mengisi BBM bersubsidi berupa pertalite di salah satu SPBU di Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Berdasarkan pantauan IDN Times di sejumlah SPBU Depok, terdapat sejumlah pengguna BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran. Terpantau, di sejumlah SPBU masih terdapat mobil berkategori mewah mengisi BBM Pertalite. Padahal, di depan pompa pengisian sudah ada papan bertuliskan "Jalur BBM Subsidi".

Pemandangan ini tentunya menjadi bukti kalau penyaluran BBM Subsidi masih belum tepat sasaran. Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto, sempat mengungkapkan kekhawatirannya terhadap fenomena ini. Dia meminta agar pemerintah bisa membatasi distribusi BBM bersubsidi.

"Kami memberikan saran kepada pemerintah untuk membatasi distribusi BBM bersubsidi jenis Pertalite dan solar hanya untuk sepeda motor dan angkutan umum. Kendaraan pribadi roda empat menggunakan BBM jenis lain yang non-subsidi, dalam revisi Perpres No 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak," ujarnya Selasa (30/8/2022) lalu.

Baca Juga: Beli Pertalite dan Solar Dibatasi Mulai Besok?

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya