Wali Kota Sangkal Depok Kota Intoleran, Paparkan Hasil Survei Lain

Menurut Idris, survei itu menilai Kota Depok cukup rukun

Depok, IDN Times - Laporan SETARA Institute yang menilai Kota Depok sebagai kota paling intoleran menjadi sorotan publik. Sebab, sudah tiga tahun berturut-turut Depok masuk kategori kota intoleran di Indonesia versi SETARA Institute.

Usai hasil skor mengenai kota intoleran versi SETARA Institute mencuat, Wali Kota Depok Mohammad Idris menampiknya dengan hasil survei dari Institute for Democracy, Security, and Strategic Studies (IDESSS). Survei tersebut dilakukan bersama praktisi Universitas Indonesia, menilai indeks kerukunan umat beragama dan indeks konflik sosial Kota Depok pada 2022.

Hasil survei dari lembaga tersebut bertolak belakang dengan laporan SETARA, IDESSS menilai Kota Depok cukup rukun antar agama dan konflik sosial.

"Dari kedua penilaian tersebut, Kota Depok dinilai cukup rukun," ujar Idris, Kamis (13/4/2023). 

1. Indeks kerukunan umat beragama di Depok diklaim meningkat dari tahun sebelumnya

Wali Kota Sangkal Depok Kota Intoleran, Paparkan Hasil Survei LainWali Kota Depok, Mohammad Idris usai mengikuti tarawih keliling di Masjid Ash Shiyaam, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Idris menuturkan, berdasarkan hasil pengukuran indeks kerukunan umat beragama, Kota Depok pada 2022, berada pada kategori cukup rukun. Pada penilaian tersebut, Kota Depok mendapatkan nilai indeks sebesar 3.26. Adapun penilaian tersebut berdasarkan beberapa aspek penilaian.

"Pada aspek toleransi skornya 3,41 atau cukup rukun dan aspek kerja sama skornya 3,31 cukup rukun juga," tutur Idris. 

Adapun pada penilaian aspek kesetaraan, Kota Depok mendapatkan skor 3,06 atau cukup rukun. Begitupun dengan skor indeks kerukunan umat beragama, Kota Depok 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,18 poin dari tahun sebelumnya.

"Jadi skornya 3.26 dan menjadi skor indeks kerukunan umat beragama Kota Depok, tertinggi dalam jangka waktu tiga tahun sebelumnya," terang Idris.

Baca Juga: Depok Disebut Kota Intoleransi, Idris: Tolong Jangan Bikin Kerusuhan!

2. Skor indeks konflik sosial Kota Depok pada 2022 sebesar 1.74

Wali Kota Sangkal Depok Kota Intoleran, Paparkan Hasil Survei LainJalan Raya Margonda menjadi jalan akses utama Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Begitupun dengan penilaian indeks konfilik sosial Kota Depok, terdapat enam aspek yang dinilai IDESSS. Adapun enam aspek yang dilakukan penilaian yaitu, aspek identitas agama, aspek Identitas suku atau ras, aspek identitas kewilayahan.

"Ada juga penilaian aspek sumber daya ekonomi, relasi sosial kelompok status sosial ekonomi, dan orientasi politik," tegas Idris.

Idris mengungkapkan, aspek tersebut dinilai secara teliti dan terukur sehingga menghasilkan nilai yang baik. Aspek tersebut turut diambil dan dibandingkan dengan aspek pada penilaian tiga tahun sebelumnya.

"Skor indeks konflik sosial Kota Depok pada 2022 sebesar 1.74 dengan kategori cenderung aman," ungkap Idris.

3. Penduduk beragama Islam di Kota Depok mencapai 91,176 persen

Wali Kota Sangkal Depok Kota Intoleran, Paparkan Hasil Survei LainKantor Balai Kota Depok. (IDN Times/Dicky)

Sebagai informasi tambahan, Kota Depok merupakan kota urban yang berada di poros Jabodetabek. Berdasarkan dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di Kota Depok mencapai 2.123.349 jiwa. Namun jumlah penduduk berdasarkan pencatatan by name by address Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok, jumlah penduduk di Kota Depok mencapai 1.920.182 jiwa.

Merujuk pada by name by address Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok, penduduk yang memeluk agama Islam sebesar 91,176 persen. Untuk penduduk beragama Kristen 4,766 persen, Katolik 1,509 persen, Budha 0,277 persen, Hindu 0,165 persen, Konghucu 0,105 persen, dan lainnya 0,002 persen.

Baca Juga: Pengemudi Mobilio Menyerahkan Diri Usai Diburu Polisi di Depok

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya