141 Anak Meninggal Gagal Ginjal, Epidemiolog: Pemerintah Kecolongan!

Gagal ginjal akut misterius

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan mencatat sampai saat ini kasus gagal ginjal akut misterius mencapai total 245 kasus. Sebanyak 141 pasien meninggal dunia.

Saat ini tercatat kasus gagal ginjal akut terjadi di tiga negara, yakni Indonesia, Gambia, dan Nigeria. Jumlah kasus terbanyak berada di Indonesia dengan total 141 kematian. Angka ini melampaui kasus kematian di Gambia yang berjumlah 50 kematian dan Nigeria yang berjumlah 28 kematian.

Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, menilai pemerintah kecolongan sehingga ratusan anak meninggal dunia akibat gagal ginjal akut.

"Jika berbicara kematian ini bukti nyata pemerintah kecolongan, adanya kematian ini karena kecolongan terlambat ditemukan kasusnya dan terlambat ditangani," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Senin (24/10/2022).

1. Epidemiolog sarankan peristiwa ini ditingkatkan statusnya jadi Kejadian Luar Biasa (KLB)

141 Anak Meninggal Gagal Ginjal, Epidemiolog: Pemerintah Kecolongan!Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman dalam webinar LaporCovid-19, Rabu (25/5/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Dicky menegaskan kasus ini tidak bisa direspons hanya sense crisis namun kejadian luar biasa ini tidak lazim sehingga sebaiknya peristiwa ini ditingkatkan statusnya jadi Kejadian Luar Biasa (KLB)

"Peningkatan KLB ini sangat penting karena sulit dibendung karena terlambat. Ini puncak gunung es, karena kita tahu registrasi kematian kita lemah atau buruk," katanya.

Baca Juga: Jokowi Minta Kemenkes dan BPOM Selidiki Penyebab Gagal Ginjal Akut

2. Pemerintah lambat sehingga kecolongan

141 Anak Meninggal Gagal Ginjal, Epidemiolog: Pemerintah Kecolongan!ilustrasi ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Kasus kematian di Indonesia karena gagal ginjal sudah melampaui kasus di Gambia. Bahkan, Dicky memprediksi jumlah yang sebenarnya lebih banyak.

"Pemerintah lambat yang membuat kecolongan, kesehatan masyarakat harus diutamakan dan sampingkan faktor ekonomi, politik maka penetapan KLB penting," ujarnya

3. Negara jamin pasien gagal ginjal dapat kompensasi negara

141 Anak Meninggal Gagal Ginjal, Epidemiolog: Pemerintah Kecolongan!ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Menurut Dicky dengan penetapan KLB maka pasien yang tersebar 26 provinsi akan jadi tanggung jawab negara.

"KLB ini jadi transisi epidemiologi, KLB bukan hanya pada penyakit menular, namun tidak menular termasuk keracunan obat, sehingga kesehatan anak terlindungi," ungkapnya.

"Ini tanggung jawab pemerintah, selain investigasi yang menyeluruh, serta upaya obat dan larangan sirop produk diduga tercemar, namun perlu dilakukan skrining pada anak yang dua atau satu minggu terakhir konsumsi obat harus diskrining," imbuhnya

Baca Juga: Jokowi: Jangan Anggap Kecil Kasus Gagal Ginjal Akut, Ini Masalah Besar

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya