20,2 Juta Vaksin Disiapkan untuk Program Vaksininasi Mandiri

Bio Farma dapatkan komitmen dari Sinopharm dan Moderna

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, pihaknya sudah mendapatkan komitmen dari produsen untuk program vaksinasi gotong royong atau vaksinasi mandiri sebanyak 20,2 juta vaksin. Kedua produsen tersebut yakni Sinopharm dari Tiongkok dan Moderna dari Amerika Serikat.

"Sampai hari ini kami telah melakukan proses komunikasi dan negosiasi dengan dua pengembang vaksin. Kita sudah meminta komitmen Sinopharm sebanyak 15 juta dosis itu mulai dari akhir Maret ini, ataupun sampai akhir Kuartal II 2021 sebanyak 15 juta dosis,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI yang dipantau melalui Youtube DPR RI, Senin (15/3/2021).

Baca Juga: Soal Tarif Vaksin Mandiri, Menkes: Pinsipnya Tidak Dipungut Biaya

1. Sinopharm berkomitmen akan mengirimkan 15 juta vaksin

20,2 Juta Vaksin Disiapkan untuk Program Vaksininasi MandiriDirektur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (Tangkapan layar YouTube Bio Farma)

Honesti menambahkan, Sinopharm juga berkomitmen akan mengirim lagi 15 juta vaksin tambahan ke Indonesia jika jumlah vaksin tersebut nantinya kurang.

“Dalam hal ini proses registrasi akan dilakukan anak perusahaan kami, Kimia Farma dan kita dalam proses rolling submission ke Badan POM untuk mendapatkan emergency use Authoritation-nya,” ucap Honesti.

2. Moderna komitmen kirim 5,2 juta vaksin

20,2 Juta Vaksin Disiapkan untuk Program Vaksininasi MandiriVaksin COVID-19 Tahap 3 telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Maya Aulia)

Kemudian vaksin yang digunakan untuk program gotong royong selain Sinopharm, adalah Moderna. Pihaknya telah mendapatkan komitmen dari Moderna untuk mengirim 5,2 juta dosis vaksin.

“Tapi kemungkinannya (Moderna) baru akan bisa dikirim awal Kuartal III tahun ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Moderna: 3 Dosis Vaksin Efektif Lawan COVID Varian Inggris dan Afsel

3. Tarif ditetapkan oleh Kemenkes

20,2 Juta Vaksin Disiapkan untuk Program Vaksininasi MandiriMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Terkait tarif untuk vaksin mandiri, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, tarif yang nantinya dibebankan pengusaha akan ditetapkan oleh Kemenkes. Namun, saat ini Kemenkes masih menunggu pihak Bio Farma dan Kadin untuk duduk bersama.

"Tarifnya memang akan ditentukan oleh kami, tapi kami baru akan menentukan tarifnya sesudah pihak BUMN dan Kadin duduk bersama datang ke kami. Jadi harus ada kesepakatan antar mereka," sebutnya.

Budi menjelaskan, jenis vaksin gotong royong berbeda dengan vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi gratis, dengan tujuan agar tidak terjadi kebocoran dari vaksin gratis ke vaksin berbayar.

Kemudian, sasaran penerima vaksin gotong royong adalah karyawan/karyawati dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya