3 Juta Orang Alami Kematian Dini Tiap Tahun karena Rokok

Jumlah perokok di Indonesia ketiga terbanyak di dunia

Jakarta, IDN Times - World Health Organization (WHO) menyatakan 3 juta orang mengalami kematian dini setiap tahun karena rokok. Sebanyak 890 ribu dari kematian tersebut berasal dari perokok pasif.

Sementara menurut data Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) tahun 2019, jumlah prevalensi perokok di Indonesia mencapai 65 juta orang dan menjadi yang terbanyak ketiga di dunia. Angka tersebut selaras dengan meningkatnya prevalensi perokok muda usia 10 sampai18 tahun dari 7,2 persen menjadi 9,1 persen pada 2019.

Berdasarkan data tersebut Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menggelar rangkaian kampanye yang mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku sehat sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang bahaya konsumsi rokok dan paparan asapnya. Tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan orang di sekitar termasuk mengancam lingkungan.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan awareness masyarakat mengenai bahaya rokok serta dapat menggerakan para perokok untuk berani berhenti merokok apapun jenisnya, baik konvesional maupun elektrik.” kata Ketua Panitia Acara sekaligus Kepala Unit K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) RSUI, Meilisa Rahmadani dalam siaran tertulis.

1. Konsumsi rokok mencemari udara

3 Juta Orang Alami Kematian Dini Tiap Tahun karena RokokIlustrasi Cukai Rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Meilisa menerangkan sisa konsumsi rokok baik konvensional maupun elektrik merupakan sampah residu B3 yang mencemari udara, merusak kualitas air, dan mengancam kelestarian hidup yang menambah kelangkaan pada sumber daya bumi dan ekosistem menjadi rapuh.

"Untuk itu, RSUI juga tergerak membuat rangkaian kampanye di media sosial RSUI seperti seminar awam, poster edukasi dan video tips berhenti dari rokoknya," katanya.

Baca Juga: 5 Fakta tentang Rokok Elektrik yang Perlu Diketahui

2. RSUI gelar pemeriksaan kesehatan gratis

3 Juta Orang Alami Kematian Dini Tiap Tahun karena RokokRSUI gelar kampanye anti tembakau/DOK RSUI

Selain melakukan kampanye, RSUI juga menggelar pemeriksaaan kesehatan gratis seperti pemeriksaan tekanan darah, komposisi tubuh (lemak dan massa otot), pemeriksaan gula darah untuk seluruh pengunjung mal yang berpartisipasi, konsultasi pemenuhan kebutuhan gizi seimbang oleh Tim Ahli Gizi RSUI serta kegiatan penukaran rokok dengan minuman sehat.

Selain itu, beberapa manajemen melakukan aksi mematahkan sejumlah rokok sebagai menjadi simbolis sekaligus dukungan nyata terhadap penolakan tembakau atau rokok.

3. Redam kecanduan rokok dengan akupunktur medik

3 Juta Orang Alami Kematian Dini Tiap Tahun karena Rokokilustrasi rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

RSUI berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan paripurna, baik promotif dan preventif untuk terus menggerakkan masyarakat menjalankan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan dan pengobatan berkelanjutan.

Masyarakat dapat mengakses media sosial RSUI untuk informasi seputar kesehatan terkini. RSUI memiliki layanan kesehatan lainnya seperti akupunktur medik, dengan terapi akupunktur dapat menjadi pilihan membantu meredam kecanduan merokok.

Baca Juga: Devisa Berkurang, Nepal Larang Impor Alkohol-Tembakau dan Mobil

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya