3 Klaster Sekolah Terjadi Jelang Mulainya Sekolah Tatap Muka Juli 2021

Sebanyak 16 siswa di Bandung positif COVID-19

Jakarta, IDN Times - Di tengah rencana pemerintah untuk memulai sekolah tatap muka pada Juli mendatang, sepanjang Maret terjadi tiga ledakan klaster penyebaran COVID-19 di sekolah.

Berdasarkan data Pandemic Talks, yakni platform digital yang menyajikan informasi dan data seputar COVID-19 Indonesia, ada tiga klaster sekolah pada Maret.

"#TOLAKPEMBUKAANSEK K 1/9 Gawat !! 3 Klaster Sekolah Meledak! STOP 43 kasus di SMA kota Padang Panjang 16 kasus di SMAT kota Bandung 20 kasus di SMKN kota Tasikmalaya," tulis akun tersebut dikutip IDN Times, Rabu (31/3/2021).

Baca Juga: Menko PMK Muhadjir: Sekolah Tatap Muka Terbatas Mulai Juli 2021 

1. Tercatat 16 siswa di Bandung positif COVID-19 usai mengikuti masa orientasi sekolah

3 Klaster Sekolah Terjadi Jelang Mulainya Sekolah Tatap Muka Juli 2021IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Pandemic Talks menguraikan, 16 siswa SMA positif COVID- 19 setelah dilakukan testing pada 386 siswa dan tenaga pendidik di Bandung, Jawa Barat.

Kasus penularan di lingkungan sekolah ini terjadi pada 16 siswa kelas X, saat mengikuti masa orientasi sekolah yang berlangsung sejak 15 Maret 2021 lalu. Seluruh siswa yang terinfeksi COVID-19 dalam kategori tanpa gejala.

Penularan di lingkungan sekolah ini diketahui berawal dari satu siswa yang sakit. Kemudian dilakukan testing pada 386 siswa dan tenaga pendidik, dan kegiatan sekolah pun dihentikan. 

2. Di kota Padang Panjang, Sumatera Barat, 43 siswa ditemukan positif corona

3 Klaster Sekolah Terjadi Jelang Mulainya Sekolah Tatap Muka Juli 2021

Tidak hanya di Bandung, sebanyak 43 siswa di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, juga ditemukan positif COVID-19 pada 23 Maret 2021. Saat ini, para siswa yang positif COVID-19 sedang menjalani isolasi mandiri dengan ketat di asrama sekolah.

Dinas Kesehatan Padang Panjang telah meminta siswa yang tidak positif COVID-19 dipulangkan ke daerah asalnya, dan meminta para siswa dan guru untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Tapi tidak jelas apakah sekolah ditutup atau tidak.

3. Di Tasikmalaya, 20 kasus positif bermula dari guru mengeluh sakit

3 Klaster Sekolah Terjadi Jelang Mulainya Sekolah Tatap Muka Juli 2021Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Di Tasikmalaya, Jawa Barat, berawal dari seorang guru mengeluh sakit, ditemukan 20 kasus positif virus corona. Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menyatakan, sekolah tersebut belum mulai pembelajaran tatap muka, namun di sekolah ada asrama dan para murid menginap di sana.

Munculnya klaster sekolah ini bermula saat pihak sekolah menggelar kegiatan bersifat terbatas dan tidak diikuti oleh seluruh staf, pengajar, maupun siswa. Kebetulan ada satu guru yang mengeluh sakit yang tetap datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan tersebut.

4. Jumlah anak Indonesia yang terinfeksi COVID-19 mencapai 165.840 kasus

3 Klaster Sekolah Terjadi Jelang Mulainya Sekolah Tatap Muka Juli 2021Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 11 Maret 2021, jumlah anak Indonesia yang terinfeksi COVID-19 sudah mencapai 165.840 kasus.

Jumlah anak usia 0 sampai 18 tahun yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia 165.840 kasus. Jumlah ini sekitar 12,1 persen dari total kasus Indonesia. Kasus pada anak usia sekolah 6 sampai 18 tahun mencapai 127.464.

Sudah 780 anak usia 0 sampai 18 tahun yang meninggal dunia karena COVID-19. Tingkat kematian anak usia 0 sampai 18 tahun sebesar 0,50 persen. Angka ini sama dengan tingkat kematian usia 19 sampai 30 tahun sebesar 0,50 persen.

5. Sekolah tatap muka di mulai Juli 2021

3 Klaster Sekolah Terjadi Jelang Mulainya Sekolah Tatap Muka Juli 2021Ilustrasi Sekolah di Tengah Pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)

Sebelumnya, Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri menetapkan pembelajaran tatap muka dapat dilakukan oleh instansi pendidikan dan sekolah mulai Juli 2021 mendatang. Namun, apakah siswa ke sekolah atau tetap mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ), tergantung izin orang tuanya. 

Hal ini tertuang dalam SKB 4 Menteri tentang Panduan Panyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19.

"Pada ajaran baru di bulan Juli 2021 diharapkan seluruh satuan pendidikan dapat menyediakan layanan pembelajaran tatap muka secara terbatas," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam konferesi pers daring SKB 4 Menteri, Selasa (30/3/2021).

Seiring dengan keputusan ini, pendidik dan tenaga kependidikan telah ditetapkan menjadi salah satu kelompok prioritas untuk mendapatkan vaksin COVID-19.

Diharapkan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia sudah rampung sebelum Tahun Ajaran Baru pada Juli 2021 mendatang dimulai.

"Jadi itu adalah komitmen dan target daripada pemerintah pusat untuk memprioritaskan vaksin bagi guru-guru dan tenaga pendidik, dan juga untuk memastikan bahwa di bulan Juli semua guru-guru kita dan tenaga pendidik kita sudah divaksin," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim pada kesempatan yang sama.

Baca Juga: Menag Yaqut: Sekolah Tatap Muka Juli 2021 Utamakan Keselamatan Siswa

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya