Ahli Farmasi UGM Ungkap Obat Tidur Viral Sebenarnya untuk Hewan

Jakarta, IDN Times - Postingan penjualan obat tidur di salah satu platform marketplace di Indonesia viral di media sosial. Pasalnya, penjual 'obat tidur' menambahkan kata-kata 'vulgar' yang berpotensi disalahgunakan.
Ahli farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Endang Lukitaningsih, menjelaskan, chloroform merupakan senyawa yang memiliki aktivitas untuk menurunkan kesadaran yang bekerja dengan menekan sistem saraf pusat secara cepat.
“Senyawa ini mudah menguap dan kalau terhirup bisa membuat tidak sadar. Memiliki sifat apolar atau bisa menembus ke sistem saraf pusat,” jelasnya dikutip laman UGM, Kamis (21/7/2022).
1. Obat bius chloroform biasa digunakan untuk hewan
Dosen Fakultas Farmasi UGM ini mengatakan obat bius chloroform biasa digunakan untuk membius hewan percobaan di laboratorium.
"Obat bius ini tidak lagi diberikan kepada manusia oleh tenaga kesehatan karena menimbulkan efek samping bagi tubuh dan masuk dalam golongan bahan beracun," ujarnya.
Baca Juga: Penjelasan Lazada Soal Obat Tidur Dijual Bebas dan Disalahgunakan
2. Hirup chlorofom membuat tenggorokan sakit
Editor’s picks
Ia mencontohkan saat seseorang tidak sengaja mengirup chlorofom ketika kering praktikum di laboratorium dapat mengakibatkan tenggorokan terasa maksimal.
Selain itu, jika terkena mata akan mengakibatkan mata kering dan gangguan kerja paru-paru serta saluran pernafasan karena iritasi dari senyawa ini.
“Untuk manusia sudah jarang diberikan karena sifatnya yang mudah mengiritasi tubuh,”ucapnya.
3. Memiliki efek bius menurunkan kesadaran
Endang menambahkan, chloroform juga biasa dipakai sebagai pelarut oleh para peneliti. Senyawa ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan alkohol yang mudah menguap.
"Ini memiliki efek bius atau menurunkan kesadaran,"katanya.