Bikin Polusi, 7 Industri Disanksi Satgas Pencemaran Udara DKI

DLH DKI memantau kawasan industri di Jakarta Timur

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Satgas PPU Pemprov DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, Satgas PPU Pemprov DKI Jakarta telah memberikan sanksi administratif terhadap perusahaan yang diduga mencemari udara.

"Sanksi diberikan pada tujuh perusahaan penyimpanan (stockpile) batu bara, dua perusahaan berbahan bakar batu bara, dan dua perusahaan peleburan baja," ujar Ani dalam keterangannya, Minggu (1/10/2023).

Baca Juga: Megawati Ngaku Sedang Alergi gegara Polusi Udara

1. Tiga industri batu bara berhenti sementara

Bikin Polusi, 7 Industri Disanksi Satgas Pencemaran Udara DKIAktivitas PT Trada Trans Indonesia (Dok. PT Trada Trans Indonesia)

Ani menerangkan, dari tujuh perusahaan penyimpanan atau stockpile batu bara tersebut, tiga di antaranya yakni PT TTI, PT TBE, PT BIG.

"Tiga industri telah dihentikan sementara operasionalnya hingga mampu memenuhi aturan pengelolaan lingkungan," katanya.

Baca Juga: Tekan Polusi, Satgas DKI Awasi Cerobong Pabrik Pakan Ternak di Jaktim 

2. Cerobong perusahaan peleburan batu bara belum miliki sertifikat

Bikin Polusi, 7 Industri Disanksi Satgas Pencemaran Udara DKIDLH segel pabrik pengolahan kelapa sawit yang berpotensi cemari Udara. (dok. DLH)

Ani menambahkan selain tiga industri tersebut, penghentian sementara juga dilakukan terhadap satu perusahaan peleburan baja yaitu PT JCAS. Keputusan itu diambil karena proses dan cerobong reheating yang belum memiliki Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Emisi dan Sertifikat Laik Operasi.

"Sedangkan, terhadap dua perusahaan berbahan bakar batu bara yakni PT AAJ dan PT BKP dilakukan legal sampling emisi sumber tidak bergerak atau cerobong broiler," katanya.

Baca Juga: Meski Tak Efektif Usir Polusi, Pemprov DKI Akan Terus Sirami Jalan

3. DLH pantau industri di Jakarta Timur

Bikin Polusi, 7 Industri Disanksi Satgas Pencemaran Udara DKIDLH segel Pabrik Kelapa Sawit (dok. DLH)

Ani menambahkan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta juga terus memantau dan mengawasi industri. Khususnya, industri yang menggunakan bahan bakar batu bara.

"Khususnya, di wilayah administrasi yang memiliki kawasan Industri, seperti Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya