BPOM Setujui Izin Edar Vaksin Valenina untuk Pneumonia 

Vaksin untuk bayi dan balita cegah Pneumonia

Jakarta, IDN Times – BPOM menyetujui izin edar vaksin Valenina yang merupakan vaksin PCV, dan menyerahkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV). Persetujuan ini diserahkan kepada PT Etana Biotechnologies Indonesia di Jakarta.

Kepala BPOM Penny K.Lukito mengatakan, vaksin Valenina sangat penting untuk memberantas penyakit pneumonia. 

“Vaksin ini untuk bayi dan anak usia 6 minggu hingga 5 tahun, untuk mencegah penyakit infeksi pneumokokal yang disebabkan 13 serotipe Streptococcus pneumoniae,” kata Penny dalam keterangannya, Jumat (27/10/2023).

Baca Juga: 45 Ribu Balita di Jatim Alami Pneumonia, 3 Meninggal Dunia

1. BPOM akan lakukan pengawasan

BPOM Setujui Izin Edar Vaksin Valenina untuk Pneumonia Kepala BPOM Penny K Lukito (IDN Times/Helmi Shemi)

Penny menyampaikan, BPOM berkomitmen mendampingi proses pengembangan hingga vaksin dapat diproduksi mandiri di dalam negeri pada 2025.

BPOM akan melakukan pengawasan mulai dari distribusi rantai dingin (cold chain distribution) pada suhu 2-8oC, hingga farmakovigilans vaksin Valenina. 

"Dalam mengembangkan vaksin ini, dibutuhkan sumber daya yang berkualitas. Saya yakin sumber daya manusia di PT Etana Biotechnologies Indonesia sangat baik, dan ini bisa membuat sesuatu yang besar untuk negeri ini," kata Penny.

2. Industri biofarmasi punya tantangan sendiri

BPOM Setujui Izin Edar Vaksin Valenina untuk Pneumonia Kepala BPOM Penny Lukito dan Presiden Direktur Etana dalam persetujuan vaksin. (dok. BPOM)

Penny memberikan apresiaisi kepada Etana, karena mendukung upaya pemerintah dalam bidang kesehatan. Menurutnya, Etana terus mengalami perkembangan yang berlanjut dan cepat, karena telah memiliki nilai kepercayaan dari investor dan sumber daya manusia yang memadai. 

"Industri biofarmasi ini memiliki tantangan yang cukup berat dari segi investasi dan sumber daya manusia namun kedepannya akan menjadi prioritas, saya melihat kesempatan yang baik ini diambil oleh Etana," katanya.

3. Biofarmasi pertama ASEAN yang memiliki teknologi mRNA

BPOM Setujui Izin Edar Vaksin Valenina untuk Pneumonia Ilustrasi Vaksin. (IDN Times/Aditya Pratama)

PT Etana Biotechnologies Indonesia mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh BPOM untuk menghasilkan produk biologi dan vaksin yang berkualitas tinggi, terjangkau dan inovatif melalui teknologi transfer. 

Head of Corporate Relations PT Etana Biotechnologies Indonesia, Andreas Donny Prakasa mengatakan, Etana menjadi perusahaan biofarmasi Indonesia pertama di ASEAN yang memiliki teknologi mRNA. 

Diketahui teknologi mRNA merupakan salah satu platform produksi vaksin dan berbagai macam produk biofarmasi yang fleksibel, sehingga dapat mempercepat pengembangan produk-produk biofarmasi. 

Jika dibandingkan dengan platform konvensional, pengembangan vaksin baru dengan teknologi mRNA, memangkas banyak waktu pengembangan sampai dengan siap masuk ke fase uji klinik.

“Dengan didapatkannya izin edar dan pelaksanaan uji klinik produk Vaksin PCV13, kami akan berupaya untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan penyakit pneumonia di Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa penyakit pneumococcal merupakan penyebab kematian balita terbesar di Indonesia,” papar Andreas.

Baca Juga: Kemenkes Bentuk Komite Tangani Lonjakan ISPA- Pneumonia Dampak Polusi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya