Di tengah Pandemi Virus Corona, DBD Telah Renggut 164 Jiwa

Dalam tiga bulan kasus DBD sudah mencapai 25.693 

Jakarta, IDN Times - Indonesia tidak hanya dihadapkan dengan pandemi virus corona COVID-19, namun juga wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Kementerian Kesehatan mencatat, sampai 15 Maret 2020 jumlah penderita DBD
mencapai 25.693 orang dan sudah merenggut 164 jiwa.

"Penyumbang kasus kematian dan jumlah terbanyak masih berada di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur," ujar Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi IDN Times, Selasa(17/3).

Baca Juga: Teror DBD di Depok, 288 Orang Kini Terjangkit

1. Kasus DBD merangkak naik hingga 25.693 orang dengan 164 kematian di minggu ke-25 tahun ini

Di tengah Pandemi Virus Corona, DBD Telah Renggut 164 JiwaANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Pada Rabu 11 Maret lalu, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) tercatat 17.820 kasus dengan 104 meninggal dunia. Selang empat hari, kasus DBD merangkak naik mencapai 25.693 orang dengan 164 kematian.

"Jumlah tersebut tercatat sejak minggu 1 sampai minggu 25 tahun ini, untuk hari ini belum. Saat ini kita belum dapat update lagi karena proses data itu kita verifikasi dulu dari kabupaten ke provinsi, dari provinsi baru ke kita," imbuhnya.

2. Penyumbang kematian DBD terbesar di NTT

Di tengah Pandemi Virus Corona, DBD Telah Renggut 164 JiwaANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Nadia merinci, 164 kasus kematian akibat DBD berada di Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Timur 21 jiwa, Jawa Tengah 16 jiwa, Jawa Barat 15 jiwa, Lampung 14 jiwa, Kalimantan Timur 9 jiwa, Jambi 7 jiwa, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara
masing-masing 5 jiwa.

Kemudian Bengkulu dan Kalimantan Tengah masing-masing 4 jiwa, Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara masing-masing 3 kasus kematian DBD.

Lalu Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Gorontalo masing-masing 2 jiwa.

Diikuti Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB) Kalimantan Utara, dengan masing-masing 1 kasus kematian DBD.

3. Sepuluh kabupaten dengan kasus DBD tertinggi

Di tengah Pandemi Virus Corona, DBD Telah Renggut 164 JiwaIDN Times/Muchammad Haikal

Lebih lanjut Nadia menerangkan, ada pun 10 kota atau kabupaten dengan kasus DBD tertinggi masih disumbang oleh Kabupaten Sikka yakni sebanyak 1.292 penderita. Menyusul Kabupaten Pringsewu 605 penderita, Kabupaten Malang 515 penderita, Kabupaten Lampung Tengah 505 penderita.

Kemudian diikuti Kota Kupang 470 penderita, lalu Kota Jambi 411 penderita, Kabupaten Ciamis 381, Kabupaten Lampung Timur 380, Kota Bandung 378, dan Kabupaten Belu 318 penderita.

4. Ada tiga faktor penyebab DBD

Di tengah Pandemi Virus Corona, DBD Telah Renggut 164 JiwaANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Nadia menerangkan, ada tiga faktor penyebab DBD, pertama yakni faktor vektor yaitu nyamuk. Menurutnya, virus dengue membutuhkan satu siklus kehidupan dalam nyamuk untuk berkembang biak agar bisa menginfeksi manusia.

"Sedangkan dua faktor manusia adalah ketahanan tubuh, dan tiga faktor lingkungan," paparnya.

Lebih lanjut Nadia mengungkapkan, faktor lingkungan menjadi faktor yang belum optimal di NTT. Letak geografis NTT, lanjutnya, membuat masyarakat susah mengakses air sehingga tidak sedikit warga yang menampung air.

"Penampungan air ini jadi tempat perindukan nyamuk jika tidak dikuras," ujarnya.

Baca Juga: Korban Meninggal Akibat DBD di Jabar Kembali Bertambah

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya