Bukan 16 Juta, Epidemiolog Sebut 90 Juta Orang Indonesia Kena COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, temuan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan bahwa sebenarnya ada 16 juta penduduk yang terinfeksi COVID-19 merupakan suatu yang logis. Namun, ia berpendapat jumlahnya justru beberapa kali lipat lebih banyak.
"Sebagaimana kita ketahui berdasarkan survei serologi 16 juta penduduk Indonesia terinfeksi covid itu logis, bahkan sebenarnya lebih besar proporsinya, saya kira capai 80 sampai 90 juta penduduk yang terinfeksi," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Kamis (25/11/2021).
1. Pemerintah evaluasi cakupan tracing
Dia menyampaikan sebaiknya temuan tes serologi tersebut menjadi evaluasi pemerintah dalam cakupan testing dan tracing.
"Semakin kecil perbedaan hasil serologi dan laporan pemerintah itu semakin baik, ini yang terjadi di Jerman dan Eropa," imbuhnya.
Baca Juga: WHO Sebut 700 Ribu Warga Eropa Bisa Tewas Gegara COVID Bulan Mendatang
2. Sebagian besar kasus COVID-19 tidak terdeteksi
Editor’s picks
Dicky memprediksi sebagian besar penduduk Indonesia yang terkena infeksi COVID-19 namun tidak terdeteksi berusia dewasa muda.
"Dewasa muda ini ketika terinfeksi banyak yang tidak bergejala dan bergejala ringan, sehingga mudah menularkan karena mobilitasnya," paparnya.
3. Kemenkes sebut 16 juta orang di Indonesia terinfeksi COVID-19
Sebelumnya Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan berdasarkan temuan hasil seroprevalensi ada 16 juta orang di Indonesia yang terinfeksi COVID-19
Seroprevalensi merupakan jumlah individu dalam suatu populasi yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.
Baca Juga: Kemenkes Yakin RI Bisa Capai 60 Persen Vaksinasi COVID-19 Akhir 2021