Epidemiolog UI: Belasan Sekolah Ditutup karena COVID-19 Bukan Solusi

15 sekolah yang disetop sementara karena kasus COVID-19

Jakarta, IDN Times - Belasan sekolah di DKI Jakarta kembali ditutup sementara, setelah ditemukan kasus COVID-19 di tengah penyebaran kasus Omicron.

Menanggapi kondisi tersebut Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan mengatakan Pembelajaran Tatap Muka masih bisa jalan terus dan penutupan sementara sekolah bukan solusi.

"Temuan kasus yg terkonfirmasi berkat surveilans aktif, solusi bukan tutup sekolah. Penularan tidak terjadi di sekolah, tapi keluarga. Sekolah penting untuk edukasi anak agar perilaku prokes bisa mengubah perilaku keluarga. Anak perlu belajar hidup dan sekolah di masa pandemi!" ujarnya dalam akun Twitter @drpriono1 dikutip IDN Times, Senin (17/1/2022).

 

1. PTM 100 persen bisa terus berjalan

Epidemiolog UI: Belasan Sekolah Ditutup karena COVID-19 Bukan SolusiSejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di SD Negeri Bhayangkari, Kota Serang, Banten, Selasa (4/1/2022) (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Pandu menilai Pembelajaran Tatap Muka bisa terus berjalan asal tetap menjaga protokol kesehatan serta vaksinasi anak.

"PTM 100 persen bisa jalan terus. Tetap jaga prokes dan lanjutkan vaksinasi pada anak. Semoga anak Indonesia bisa lebih cerdas dalam menghadapi pandemi, dibandingkan generasi orangtua dan sebelumnya," ujarnya.

Baca Juga: 15 Sekolah DKI Tutup Imbas COVID-19, KPAI Dorong PTM Balik 50 Persen

2. PTM di 15 Sekolah Jakarta Disetop karena COVID-19

Epidemiolog UI: Belasan Sekolah Ditutup karena COVID-19 Bukan SolusiSiswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 08 Kenari jakarta, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Sebelumnya jumlah sekolah yang disetop dalam melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen bertambah lagi. Data per Minggu (16/1/2022), total ada PTM di 15 sekolah yang disetop sementara karena temuan kasus COVID-19.

Jumlah itu bertambah empat sekolah dibandingkan data Sabtu (15/1/2022) yang tercatat ada 11 sekolah.

"PTM itu totalnya ini ada 19 kasus. Sekarang menjadi 15 sekolah (tutup), terakhir kemarin 11 sekolah, sekarang meningkat menjadi 15 sekolah. Terakhir ada 12 kasus sekarang menjadi 19 kasus, 16 siswa 3 guru," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dikutip dari ANTARA.

3. Lebih dari 10 ribu sekolah PTM 100 persen

Epidemiolog UI: Belasan Sekolah Ditutup karena COVID-19 Bukan SolusiIlustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Sementara itu, jumlah satuan pendidikan dari TK hingga SMA, SMK dan sederajat yang mengikuti PTM 100 persen di DKI Jakarta mencapai 10.429 sekolah.

Riza pun mengingatkan agar masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (prokes) dalam beraktivitas. Kemudian, para orang tua peserta didik untuk memastikan anak-anaknya mematuhi protokol kesehatan sebelum dan sesudah mengikuti PTM di sekolah.

"Pergi ke sekolah, pulang segera kembali ke rumah," ujar Riza.

Baca Juga: Bertambah, PTM di 15 Sekolah Jakarta Disetop karena COVID-19

4. Pemprov DKI pertimbangkan evaluasi PTM 100 persen

Epidemiolog UI: Belasan Sekolah Ditutup karena COVID-19 Bukan SolusiIlustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Riza mengatakan Pemprov DKI akan mempertimbangkan mengevaluasi dan terus mengupayakan pelaksanaan PTM 100 persen di Jakarta berjalan baik. Terlebih pihaknya sudah menerima masukan dari berbagai pihak.

Namun, ia menjelaskan, sekolah di DKI memenuhi ketentuan pelaksanaan PTM 100 persen sesuai surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Di antaranya sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen berada di daerah dengan PPKM Level 1 atau Level 2.

Kemudian, capaian vaksinasi tenaga pendidik dan peserta didik di atas 80 persen dan lansia di atas 50 persen.

"Dan DKI vaksin pendidik 91 persen, tenaga kependidikan 89 persen, lansianya lebih dari 71 persen dan peserta didik sudah lebih dari 98 persen. Jadi Jakarta memenuhi syarat melaksanakan PTM 100 persen," kata Riza.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya