Fenomena Bayi Silver, Dokter Ingatkan Bahaya yang Mengintai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dokter spesialis kulit dan kelamin di Eka Hospital BSD dr Agni Anastasia mengungkapkan, cat yang digunakan manusia silver yang sekarang ini marak di jalanan berdampak buruk pada kesehatan.
"Intinya itu bahan (cat) fungsinya untuk mengubah warna permukaan benda mati, bukan untuk menutupi kulit manusia, tentu ada dampak buruknya," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: Cerita Sedih Tamara Jadi Manusia Silver, Kesakitan Demi Dapat Uang
1. Beragam faktor pengaruhi dampak buruk cat silver
Agni menerangkan tiap orang memiliki jenis kulit berbeda, ada normal dan sensitif, namun semuanya jika terpapar dengan cat pasti akan terjadi dampak buruk.
Selain jenis kulit, sejumlah faktor juga memengaruhi antara lain luas permukaan yang terkena, lamanya terpapar cat, lingkungan.
"Begitu juga usia usia baik bayi, balita dan orangtua makin bertambah lama pemakaiannya maka dampaknya juga akan bertambah apalagi setiap hari di bawah terik matahari," imbuhnya.
2. Timbulkan alergi kulit
Editor’s picks
Menurut Agni pemakaian cat pada manusia silver bisa menimbulkan dematitis kontak alergi karena iritasi. Dia mencontohkan jika orang yang memiliki kulit sensitif menggunakan sandal jepit, maka akan merasakan gatal di kulitnya.
"Sama hal cat pasti berdampak buruk apalagi pemakaian dilakukan selama bermimggu-minggu maka permukaan kulit akan beraksi, dan tidak menerima. Namun sejauh ini belum ada penelitian lebih jauh tentang dampak cat tersebut," katanya.
3. Pori-pori pada kulit bayi akan tertutup
Agni menambahkan jika kulit bayi disemprot dengan cat pada seluruh tubuhnya mulai wajah, tangan hingga kaki di bawah sinar matahari setiap hari, maka pori-porinya akan tertutup.
"Pasti tubuh membuat reaksi seperti gatal, kemerahan, terkelupas sehingga menjadi tidak nyaman. Bayi akan terus menggaruk, menangis. Tidak hanya itu, bahan cat bisa terhirup melalui mulut dan hidung, gangguan di saluran napas karena bahan cat korosif," katanya.
"Mungkin belum ada penelitian dampak cat silver terhadap kanker kulit dan saluran napas tapi dampak nyata adalah kerusakan kulit dan gangguan saluran napas," Agni menambahkan.
Baca Juga: Ini Penyebab Munculnya Fenomena Bayi Silver Menurut KPAI