Guru Besar UGM: Kopi Bisa Cegah dan Deteksi COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Anggrahini menyampaikan pidato ilmiah bahwa kopi tidak hanya sekadar minuman, tapi juga banyak mengandung senyawa antioksidan sehingga memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan tubuh.
Di berbagai penelitian di luar negeri, menurut Sri, kopi menduduki peringkat teratas sebagai asupan yang dinilai mampu mencegah paparan COVID-19, karena meningkatkan imun tubuh.
"Hal itu mendukung banyak penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kopi bisa meningkatkan kekebalan tubuh, karena adanya kandungan polifenol dan fenolik yang memiliki sifat antioksidan," ujarnya dikutip laman ugm.ac.id, Selasa (21/9/2021).
Baca Juga: Irfan Kopi Kiwari: Kuliah Sampai Jerman, Pulang Jadi Petani Kopi
1. Jangan konsumsi kopi saat perut kosong
Meski mampu meningkatkan kekebalan tubuh, Sri menganjurkan, sebaiknya tidak mengonsumsi kopi dalam keadaan perut kosong.
“Minum kopi saat perut kosong bisa memungkinkan naiknya kadar gula darah, asam lambung naik, dan risiko kena sakit maag,” katanya.
2. Kopi bisa digunakan untuk mendeteksi seseorang terkena COVID-19
Editor’s picks
Penelitian khasiat kopi ini, menurut Sri, perlu ditindaklanjuti agar bisa mendorong masyarakat gemar mengonsumsi kopi, serta mengetahui batas aman mengonsumsi kopi sesuai yang dianjurkan.
Tidak hanya itu, kopi juga bisa digunakan untuk mendeteksi seseorang terkena COVID-19 atau tidak.
“Umumnya penderita COVID-19 mengalami gejala hilangnya indera penciuman atau anosmia. Kopi bisa digunakan untuk mendeteksi gejala tersebut, karena memiliki rasa dan aroma yang kuat,” ujar Sri.
3. FTP UGM telah berkiprah selama 58 tahun
Sementara, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM Eni Harmayani, mengatakan FTP UGM telah berkiprah selama 58 tahun dalam mengabdi untuk Ibu Pertiwi.
Perjalanan panjang ini telah menghasilkan ribuan alumni yang bergerak di berbagai bidang, khususnya pengembangan teknologi pertanian dalam memajukan kesejahteraan masyarakat.
Sejak didirikan pada 19 September 1963, FTP telah menghasilkan 9 ribuan alumni yang bergerak di berbagai bidang.
Eni mengatakan teknologi pertanian merupakan salah satu penyokong peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui pemenuhan kebutuhan pangan nasional dengan penerapan agroindustri yang berdaya saing dan berkesinambungan.
Meski dalam suasana pandemik COVID-19, kata Eni, FTP UGM terus melakukan diseminasi berbagai hasil-hasil penelitian melalui webinar, dengan narasumber yang mewakili masing-masing departemen untuk memaparkan penelitian unggulannya.
Baca Juga: Kopi Dunia, Kopi Kolombia dan Kopi Indonesia