Haru! Pasien COVID-19 Minta Dibacakan Yasin di Detik Terakhir Hidupnya

Di ruang isolasi, perawat menuntun pasien untuk istigfar

Jakarta, IDN Times - Di tengah hingar bingar masyarakat yang mulai abai dengan pandemik COVID-19, jauh di sudut ruang isolasi Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, seorang pasien lanjut usia gelisah.

Setelah berjuang melawan kanker dan COVID-19, pasien tersebut merasakan Tuhan akan memanggil dia dalam waktu dekat. Nenek tersebut kemudian memanggil perawat untuk membacakan surat Yasin.

Momen mengharukan tersebut terekam dalam potret yang diunggah oleh pemilik akun Instagram @anjarisme.

"Shadaqallahul adzim’, Nenek mengangguk, ia puas dengan satu kali bacaan surat yasin tersebut dan mulai mencoba tertidur," tulis Anjar dalam akun itu yang dilansir IDN Times, Jumat (30/10/2020).

Baca Juga: Bikin Haru, Kisah Perjuangan Anak Driver Ojek Online Raih Beasiswa

1. Kisah sisi lain ruang isolasi COVID-19 dibagikan Anjar

Haru! Pasien COVID-19 Minta Dibacakan Yasin di Detik Terakhir HidupnyaHumas Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Anjari Umarjiyanto

Saat dikonfirmasi, pemilik akun Instagram yang merupakan Humas RS Kanker Dharmais Anjari Umarjianto membenarkan peristiwa tersebut. Melalui media sosial, dia ingin membagikan sisi lain ruang isolasi COVID-19.

Dia menceritakan, meski peristiwa tersebut terjadi pada 13 Agustus 2020 lalu, namun momen itu sangat membekas di hati Anjar.

2. Pasien meminta perawat menemaninya karena merasa kesepian

Haru! Pasien COVID-19 Minta Dibacakan Yasin di Detik Terakhir HidupnyaIlustrasi tenaga medis (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Anjar menceritakan, saat itu jarum jam menunjukkan pukul 01.00 WIB dini hari, dua orang perawat baru saja selesai berkeliling ruang isolasi mengecek satu per satu pasien.

Perawat tersebut melihat sang nenek gelisah dan meminta dua perawat menemani karena merasakan kesepian.

"Ketika pertama kali dinyatakan positif dan harus dirawat di ruang isolasi, ia masih terlihat segar dan ceria. Tapi semakin hari kondisinya semakin menurun," ujar Anjar yang juga Humas Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).

3. Dengan napas tersengal-sengal sang nenek minta dibacakan surat Yasin

Haru! Pasien COVID-19 Minta Dibacakan Yasin di Detik Terakhir HidupnyaIlustrasi Ruang Isolasi (IDN Times/Sunariyah)

Anjar mengatakan, nenek tersebut biasanya ceriwis sehingga membuat ruang isolasi nampak ramai, namun saat itu tiba-tiba sang nenek tidak banyak bicara.

"Dengan napasnya yang tersengal-sengal, dia meminta dibacakan surat Yasin,” ujar Anjar.

4. Perawat membacakan surat Yasin di samping pasien

Haru! Pasien COVID-19 Minta Dibacakan Yasin di Detik Terakhir HidupnyaIlustrasi tenaga medis (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Perawat tersebut duduk di samping nenek itu. Mengenakan hazmat dia mengambil Al-Qur'an dan mulai membacakan surat Yasin.

Sedangkan perawat lain mengambil gambar momen tersebut untuk menginformasikan kondisi nenek pada keluarganya.

"Sebenarnya mereka (perawat) juga merasakan sedih, mata mereka berdua mulai berkaca-kaca tapi sebisa mungkin tidak meneteskan air mata dengan APD level 3 lengkap begitu," imbuh Anjar.

Saat kalimat penutup ‘Shadaqallahul adzim’, nenek tersebut mengangguk, tanda puas telah dibacakan surat Yasin tersebut dan mulai mencoba tertidur.

5. Perawat merasa perlu berada di sisi pasien saat detik-detik terakhir untuk menggantikan keluarga

Haru! Pasien COVID-19 Minta Dibacakan Yasin di Detik Terakhir HidupnyaIlustrasi perawat COVID-19 (Dok.IDN Times/Istimewa)

Keesokan harinya, kondisi nenek tersebut semakin memburuk. Perawat sif berikutnya mulai rutin menghubungi keluarga. Sampai sore hari, sang nenek mulai memperlihatkan tanda-tanda akhir kehidupan.

Perawat tanpa ragu mendekatkan kepalanya ke telinga si nenek sambil membisikkan talkin, menuntun si nenek untuk terus beristigfar dan membisikkan dua kalimat syahadat.

"Mereka melakukan tersebut, karena kedua perawat ini merasa perlu berada di sisi pasien di detik-detik terakhirnya, menggantikan keluarga yang hanya bisa menyaksikannya lewat video call. Setelah berjuang melawan kanker dan COVID-19, nenek tersebut meninggal dunia, berpulang ke hadirat Allah SWT, di ruang rawat isolasi RS Kanker Dharmais," ungkap Anjar.

Baca Juga: Perjuangan Relawan Pulihkan Mental Pasien COVID-19 dengan Terapi Psikososial

Topik:

  • Sunariyah
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya