Heboh Vaksin Kosong, IDI Desak Kepolisian Selidiki Hingga Tuntas

Relawan nakes mengaku lalai sudah vaksinasi 599 orang

Jakarta, IDN Times - Ketua Satuan Tugas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengungkapkan, kasus penyuntikan vaksin kosong di Pluit, Jakarta Utara, baru-baru merupakan peristiwa serius.

Untuk itu, Zubairi meminta aparat keamanan agar kasus ini segera diselidiki secara jelas, agar terungkap alasan relawan tenaga kesehatan tersebut melakukan vaksinasi palsu.

"Apakah kelelahan atau kemungkinan motif lain, seperti penimbunan vaksin, atau memang sistem kontrolnya yang tidak jalan?" ujar Zubairi dalam akun Twitter dikutip IDN Times, Rabu (11/8/2021).

Baca Juga: Viral Vaksin Kosong di Pluit, Wagub DKI: Itu Bukan Program Kita

1. Guru besar UI penasaran jumlah vaksin yang diberikan

Heboh Vaksin Kosong, IDI Desak Kepolisian Selidiki Hingga TuntasPetugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 ke seorang dokter di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Program vaksinasi COVID-19 tahap pertama kepada tenaga kesehatan mulai dilakukan di berbagai daerah di Indonesia (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Guru Besar Universitas Indonesia tersebut juga penasaran dengan jumlah suntikan vaksin palsu hingga 599 orang.

"Jika proses satu penyuntikan adalah 5 menit, maka butuh 2.995 menit atau hampir 50 jam. Pasti nakesnya kelelahan melakukan 500-an suntikan hanya dalam satu hari," ungkap Zubairi.

2. Harus cari tahu berapa banyak orang dapat vaksin kosong

Heboh Vaksin Kosong, IDI Desak Kepolisian Selidiki Hingga TuntasKetua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Zubairi mengatakan jika peristiwa serupa juga terjadi di tempat lain, maka dia mempertanyakan berapa banyak orang yang mendapatkan vaksin kosong.

"Kita harusnya juga mencari, sebenarnya berapa banyak orang yang mendapat suntikan-suntikan vaksin kosong itu. Sehingga kita bisa tahu jumlah riil yang belum terproteksi vaksin," kata dia.

3. Vaksinator vaksin kosong ditangkap

Heboh Vaksin Kosong, IDI Desak Kepolisian Selidiki Hingga TuntasIlustrasi vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac dosis kedua sebelum disuntikan ke tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara menangkap seorang vaksinator berinisial EO dalam kasus penyuntikan vaksin kosong di Pluit, Jakarta Utara. Vaksinasi tersebut terjadi di sekolah Ipeka, Pluit Timur pada Jumat (6/8/2021). Aksi EO ini pun sempat viral di media sosial.

“Mengamankan saudari EO inisialnya merupakan nakes yang saat itu melakukan penyuntikan sesuai ada di video yang viral tersebut. Sementara kita masih mendalami EO ini dia memang perawat nakes, kami masih mendalami dan masuk ke ranah penyidikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polres Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).

4. Nakes mengaku suntik 599 orang dalam sehari

Heboh Vaksin Kosong, IDI Desak Kepolisian Selidiki Hingga TuntasANTARA FOTO/Fauzan

Yusri menjelaskan, EO merupakan seorang perawat yang dimintai tolong menjadi vaksinator massal. Namun, polisi akan tetap mendalami motif lain dari aksi penyuntikan kosong oleh EO.

“Ibu EO ini juga punya klasifikasi untuk melakukan penyuntikan. Sulit kita menemukan. Dia memang perawat, beberapa kegiatan vaksinasi massal, ibu ini terlibat dan diminta bantuan untuk vaksinasi,” ujar dia.

Berdasarkan pengakuannya, EO mengakui lalai dan tidak memeriksa suntikan saat kejadian. EO mengaku, saat itu telah memvaksin 599 orang.

“Saya mohon maaf terlebih terutama kepada keluarga dan orang tua anaknya yang telah saya vaksin. Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya tidak ada niat apapun saya murni hanya ingin membantu menjadi relawan untuk memberikan vaksin, saya juga minta maaf kepada seluruh masyarakat yang telah diresahkan oleh kejadian ini, saya akan mengikuti segala proses yg akan saya jalani ke depan. Saya mohon maaf, hari itu saya vaksin 599 orang,” ujar EO sambil menangis dalam jumpa pers itu.

Baca Juga: Sambil Menangis, Perawat yang Suntik Vaksin Kosong di Pluit Akui Lalai

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya